Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp177,49 miliar untuk pelaksanaan angkutan perkotaan dengan skema pembelian layanan atau Buy The Service (BTS) pada tahun 2025. Anggaran ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp437,89 miliar.
Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat, Ernita Titis Dewi, menyampaikan bahwa penurunan anggaran ini sejalan dengan pengurangan anggaran secara keseluruhan di Kemenhub. “Jadi kalau di (Kementerian) Perhubungan itu dari 2024 ke 2025 itu (anggaran) berkurang sekitar Rp7 triliun secara menyeluruh, dan untuk BTS sendiri dari Rp437 miliar itu menjadi Rp177,49 miliar,” katanya.
Dia menyampaikan bahwa penurunan anggaran tersebut seiring dengan dikuranginya anggaran Kemenhub tahun ini. Kendati demikian, Ernita menyatakan bahwa pengurangan anggaran tersebut bukan hanya terjadi di Kementerian Perhubungan, tetapi di kementerian dan lembaga lainnya.
Baca juga:Â Kemenhub Usulkan Anggaran Rp1,12 Triliun untuk Program Tol Laut 2025
“Di tahun ini mungkin nggak hanya di (Kementerian) Perhubungan ya, tapi hampir semua kementerian itu dikurangi jumlah anggarannya di 2025 sehingga terjadi prioritasisasi kegiatan-kegiatan yang ada di K/L,” ucap Ernita.
Lebih lanjut, Ernita menyebutkan bahwa anggaran sebesar Rp177,49 miliar tersebut untuk angkutan perkotaan skema BTS tersebut akan melayani di delapan kota dengan rincian enam kota sebelumnya telah masuk BTS sedangkan dua diantaranya sebagai kota baru.
Berikut rincian anggaran dan kota yang akan dilayani program BTS 2025:
Palembang: Satu koridor, 13 unit bus, anggaran Rp8,71 miliar.
Surakarta: Tiga koridor, 42 unit bus, anggaran Rp27,03 miliar.
Makassar: Satu koridor, 20 unit bus, anggaran Rp17,01 miliar.
Surabaya: Satu koridor, 14 unit bus, anggaran Rp13,89 miliar.
Balikpapan: Dua koridor, 19 unit bus, anggaran Rp20,79 miliar.
Banyumas: Empat koridor, 37 unit bus, anggaran sekitar Rp37 miliar.
Manado: Dua koridor, 20 unit bus, anggaran Rp15,85 miliar.
Pontianak: Dua koridor, 19 unit bus, anggaran Rp16,14 miliar.
“Jadi yang tadinya untuk 11 kota itu menjadi enam kota lama dan dua kota baru, dimana untuk kota lama itu 12 koridor dan kota baru itu ada di Menado dan Pontianak masing-masing dua koridor,” tutur Ernita.
Dengan adanya pengurangan anggaran, Kemenhub berfokus pada prioritas utama dalam pengembangan angkutan perkotaan. “Koridor mana yang harus diteruskan, mana yang tidak diteruskan. Itu menjadi pertimbangan selama setahun kemarin dari 2024. Kami juga tidak sendiri tapi secara terus menerus berkoordinasi dengan Pemda yang kami layani, kami subsidi melalui BTS,” terang Ernita.
Ernita menambahkan, program BTS pada tahun 2024 sebelumnya melayani 11 kota meliputi Pelembang, Medan, Denpasar, Surakarta, Yogyakarta, Makassar, Banyumas, Banjarmasin, Bandung, Surabaya dan Balikpapan dengan anggaran secara keseluruhan mencapai Rp437,89 miliar.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News