Sabtu, Januari 18, 2025
spot_img

Rosan Roeslani Dorong Apple Investasi Rp15,9 Triliun di Indonesia

Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani meminta perusahaan teknologi global, Apple, untuk meningkatkan nilai investasinya di Indonesia hingga mencapai US$1 miliar (sekitar Rp15,9 triliun). Permintaan ini disampaikan oleh Rosan dalam sebuah pertemuan di Gedung DPR RI, Selasa (4/12).

“Saya minta mereka investasi sebesar US$1 miliar untuk tahap pertama, dan saya minta mereka membuatnya secara tertulis. Mudah-mudahan dalam waktu satu minggu ini saya sudah bisa mendapatkan komitmen itu,” ujar Rosan.

- Advertisement -

Rosan menekankan bahwa nilai investasi yang diminta merupakan langkah untuk memastikan keadilan bagi Indonesia, mengingat negara ini telah menjadi pasar besar bagi produk-produk Apple. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa investasi Apple di Indonesia masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Vietnam.

“Kita ingin melihat Apple memindahkan sebagian rantai pasok global mereka ke Indonesia. Jika itu terjadi, biasanya akan ada efek domino yang mendorong supplier-supplier lain ikut berinvestasi di sini,” tambahnya.

- Advertisement -

Selain itu, Rosan berharap investasi Apple dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja di Indonesia. “Karena kembali lagi, kita mau melihat mereka, ya kita lihatnya fairnya aja lah. Ya dapat asas manfaat disini, ya investasi di sini dong, ciptakan lapangan pekerjaan juga dong disini,” ucap Rosan.

Apple sebelumnya sempat mengajukan proposal investasi senilai US$10 juta untuk membangun pabrik komponen dan aksesoris di Bandung. Angka tersebut kemudian dinaikkan menjadi US$100 juta. Kenaikan penawaran diajukan ke pemerintah Indonesia supaya mereka bisa menjual iPhone 16 di Indonesia.

Tapi, Kementerian Perindustrian menolak proposal investasi awal Apple sebesar US$100 juta atau Rp1,58 triliun. Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan nilai tersebut tidak memenuhi asas berkeadilan yang telah ditetapkan pemerintah.

“US$100 juta berdasarkan asesmen teknokratis tidak memenuhi asas berkeadilan,” tegas Agus pada Senin (25/11).

- Advertisement -

Agus menjelaskan, ada empat kriteria keadilan yang harus dipenuhi Apple, yaitu:
1. Nilai investasi setara dengan negara-negara peer seperti Vietnam.
2. Besaran investasi sebanding dengan perusahaan teknologi lain seperti Samsung (Rp8 triliun) dan Xiaomi (Rp5 triliun).
3. Kontribusi terhadap penciptaan nilai tambah dan pemasukan negara.
4. Dampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dalam negeri.

Agus juga menginstruksikan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta untuk menghubungi pihak Apple guna menegosiasikan ulang proposal tersebut.

“Jadi keluar dari ruangan ini, nanti Pak Dirjen akan segera email ke Apple di Amerika, agar mereka segera mengirim tim negosiasinya dia ke Indonesia untuk bertemu kita,” kata Agus.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img