Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia (RI) menegaskan bahwa impor susu sapi perah ke Indonesia harus melibatkan pembelian susu lokal. Hal ini disampaikan oleh Menko Pangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas), dalam kunjungannya ke Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Selasa (5/11/2024).
Menurutnya, impor susu hanya akan diizinkan jika importir juga membeli susu dari peternak lokal. “Susu boleh impor kalau dia (importir) juga beli susu dari lokal, karena impor susu yang dilakukan melalui Menteri Perdagangan harus ada rekomendasi dari Menteri Pertanian,” katanya.
Langkah ini diambil untuk memastikan keseimbangan antara susu impor dan produk susu lokal yang harus terserap oleh industri pengolahan susu dalam negeri. Zulhas menambahkan bahwa mulai sekarang, Kementerian Pangan akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk memberikan persetujuan impor susu, asalkan importir dapat membuktikan bahwa mereka membeli susu lokal.
Baca juga:Â Rajawali Nusindo Serap Susu Sapi Lokal, Dukung Peternak Lokal
“Jadi sekarang kami akan mulai tambah Menteri Pertanian terkait persetujuan impor susu kalau yang impor terbukti sudah membeli susu dari lokal,” katanya.
Zulkifli juga mengimbau agar pabrik atau importir yang mendatangkan susu impor tanpa membeli susu lokal segera melapor ke kementerian terkait. “Segera kalau ada susu yang dari lokal tidak ada pabrik atau importir yang mau membeli, silahkan lapor, jangan mandi dulu, lapor dulu. Lapor dulu, kalau nggak ditindak baru mandi susu,” selorohnya menyinggung aksi mandi susu oleh peternak dan pengepul susu di Boyolali beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes karena industri pengolahan susu enggan membeli seluruh produk susu lokal para peternak. Akibatnya setiap hari banyak susu yang terbuang sia-sia karena tidak terserap oleh industri.
Sementara itu, Penjabat Sementara Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan industri pengolahan susu ini harus mau mengambil susu dari peternak lokal.
“Mereka juga diharapkan jadi pembina para peternak dan kami akan terus mengawal proses ini. Kami harapkan sesegera mungkin terkait dengan masalah pemasaran akan segera kami tindaklanjuti,” katanya.
Ia memastikan akan terus mengawal polemik susu lokal tersebut. Selain itu, pihaknya juga berupaya meningkatkan kembali kualitas peternakan maupun kualitas susu sapi di Jawa Tengah, termasuk juga di Kabupaten Boyolali.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News