Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan perkembangan terbaru mengenai subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia. Dalam konferensi pers pada Rabu (6/11/2024), Bahlil menyatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan dua opsi terkait penyaluran subsidi BBM dan listrik.
Menurut Bahlil, opsi pertama adalah merubah subsidi BBM dan listrik menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT), sementara opsi kedua adalah memberikan subsidi BBM hanya kepada kendaraan yang memenuhi kriteria tertentu. Bahlil menyebutkan bahwa kendaraan umum berplat kuning masih berpotensi menerima subsidi BBM.
“Andaikan terjadi subsidi (BLT), nanti sebagian kendaraan umum plat kuning itu masih kita pertimbangkan untuk tidak dicabut subsidinya,” ungkap Menteri Bahlil dalam Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, dikutip Rabu (6/11/2024).
Baca juga:Â Bahlil Janji Percepat Proses Perizinan Proyek Panas Bumi
Menteri ESDM itu juga menegaskan bahwa penyaluran subsidi BBM dan listrik harus tepat sasaran, agar benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan. Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa subsidi LPG 3 kg akan tetap dipertahankan karena produk ini banyak digunakan oleh masyarakat kecil dan pelaku UMKM.
Sementara itu, pemerintah sedang merancang revisi terhadap Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang BBM. Revisi ini bertujuan untuk menentukan siapa yang berhak menerima BBM bersubsidi di masa depan.
Bahlil menjelaskan bahwa revisi Perpres ini sedang dalam proses. Untuk keputusannya, pihaknya masih mempertimbangkan mengenai dampaknya terhadap inflasi dan pemerataan ekonomi masyarakat.
“Jadi harus betul hati-hati. Setelah ada aturan formulasi akan kita putuskan. Baik terima kasih,” jelas Bahlil.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News