Selasa, Juni 24, 2025
spot_img

Smelter Kedua Freeport Siap Produksi 1 Juta Ton Katoda Tembaga Per Tahun

InfoEkonomi.ID – PT Freeport Indonesia (PTFI) meresmikan produksi katoda tembaga perdana dari smelter keduanya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, pada Senin (23/09). Smelter ini merupakan fasilitas single line terbesar di dunia, dengan kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Dengan beroperasinya smelter kedua ini, PTFI kini memiliki dua fasilitas pengolahan dan pemurnian tembaga di Indonesia. Secara keseluruhan, PTFI akan mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 220 ton perak setiap tahunnya.

- Advertisement -

Smelter pertama PTFI dikelola oleh PT Smelting, yang merupakan perusahaan patungan dengan Mitsubishi Materials Corporation. Setelah meningkatkan kepemilikannya di PT Smelting menjadi 66,02% pada Juni 2024, PTFI semakin mengokohkan posisinya sebagai perusahaan tambang tembaga terintegrasi hulu-hilir terbesar di dunia.

Direktur Utama Holding BUMN Industri Pertambangan, Hendi Prio Santoso, menjelaskan bahwa saat ini hasil produksi katoda tembaga dari smelter PTFI sebagian besar akan diekspor ke China, Amerika, dan negara-negara Eropa, hingga nantinya ada pembeli domestik yang siap menyerap produk tersebut. “Saat ini, sebagian besar copper katoda ini masih diekspor,” ujar Hendi melansir cnbcindonesia.com, Jumat (27/9).

- Advertisement -

Namun, Hendi menambahkan bahwa katoda tembaga dari smelter Freeport akan dialihkan untuk kebutuhan dalam negeri ketika industri lokal sudah siap. Sejauh ini, PT Hailiang Group, perusahaan asal China yang akan membangun pabrik copper foil di kawasan JIIPE, Gresik, menjadi satu-satunya pembeli domestik yang siap menyerap 100.000 ton katoda tembaga per tahun. Selain itu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga berkomitmen untuk mengambil 20 ton emas dari smelter tersebut.

Dalam acara peresmian, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan bahwa pembangunan smelter ini merupakan bagian dari komitmen PTFI sesuai dengan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tahun 2018, serta mendukung program hilirisasi pemerintah yang diharapkan dapat menopang kebutuhan tembaga untuk kendaraan listrik (EV) dan transisi energi. “Dengan beroperasinya smelter ini, PTFI menjadi perusahaan tambang tembaga terintegrasi hulu-hilir terbesar di dunia,” jelas Tony di hadapan Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi juga menambahkan bahwa smelter PTFI ini diperkirakan akan memberikan kontribusi ekonomi bagi negara sekitar Rp 80 triliun per tahun. “Ini adalah salah satu langkah penting dalam program hilirisasi tambang dan mendukung transisi energi,” ujar Presiden Jokowi.

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img