Sabtu, Februari 8, 2025
spot_img

Proyek Petrokimia Rp59,37 Triliun Siap Beroperasi Maret 2025

InfoEkonomi.ID – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengumumkan bahwa proyek petrokimia senilai Rp59,37 triliun yang dimiliki oleh PT Lotte Chemical Indonesia (PT LCI) dijadwalkan mulai beroperasi pada Maret 2025. Proyek besar ini merupakan bagian dari inisiatif investasi strategis yang telah didorong oleh pemerintah Indonesia.

Menurut Rosan, pembangunan fasilitas petrokimia PT LCI kini telah mencapai 98,7 persen. “Diharapkan Maret nanti sudah mulai produksi dan bulan Mei sudah mulai ekspor,” ujar Rosan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (12/9).

- Advertisement -

PT LCI adalah salah satu proyek investasi yang berhasil difasilitasi oleh pemerintah setelah pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2021.

Setelah menghadapi berbagai kendala perizinan dan tumpang tindih lahan selama enam tahun, konstruksi proyek ini dimulai kembali pada April 2022.

- Advertisement -

Proyek ini mencakup pembangunan fasilitas petrokimia yang akan memproduksi polypropylene serta produk hilir seperti butadiene dan BTX (benzene, toluene, xylene). Produk-produk ini akan menjadi bahan baku penting bagi berbagai industri, termasuk pembuatan botol, ban, cat, peralatan medis, dan pengusir serangga.

Rosan menyebut industri petrokimia sangat penting untuk hilirisasi di Indonesia. Sebab di saat yang bersamaan, perusahaan juga menyerap 14 ribu tenaga kerja.

“Hanya 4 persen tenaga kerja dari Korea, dari segi penyerapan tenaga kerja, teknologi, industrialisasi, dan ekspor, ini memberi dampak positif bagi Indonesia, terutama di daerah Cilegon,” katanya.

Rosan juga menekankan bahwa pemerintah memiliki kebijakan insentif super tax deduction hingga 200 persen bagi perusahaan yang berkontribusi dalam pengembangan pendidikan vokasi.

- Advertisement -

Hal ini menjadi wujud upaya Pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa tidak hanya perusahaan yang tumbuh dan berkembang, tetapi juga sumber daya manusia di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, President Director PT LCI Yim Dong Hee, juga mengapresiasi kehadiran Menteri Investasi/Kepala BKPM yang melakukan peninjauan ke fasilitas produksi LCI. Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah atas setiap perkembangan investasi yang terjadi.

“Tahun depan, kami siap berproduksi, kami harap dapat kembali mengundang pemerintah ke sini,” ujar Yim Dong Hee.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, investasi PT Lotte Chemical Indonesia tercatat sebagai penanaman modal asing (PMA) asal Malaysia, karena mayoritas pemegang saham (51 persen) adalah Lotte Chemical Titan Holding Bhd, yang berbasis di Malaysia.

Selama 10 tahun terakhir, Malaysia menempati peringkat kelima sebagai negara asal Foreign Direct Investment (FDI) terbesar di Indonesia, dengan total investasi mencapai 21,86 miliar dolar AS.

Korea Selatan, sebagai negara asal pemegang saham minoritas di PT LCI, menempati peringkat ketujuh dengan total investasi sebesar 18,20 miliar dolar AS.

Kehadiran kedua negara ini dalam proyek petrokimia strategis menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap potensi pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi Indonesia.

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img