InfoEkonomi.ID – PT Kereta Api Logistik (KA Logistik), anak usaha dari KAI Group, resmi mendapatkan sertifikasi halal untuk memperkuat bisnis dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang mengutamakan aspek kehalalan produk.
“Sertifikasi halal ini merupakan wujud kepatuhan perusahaan terhadap regulasi yang berlaku,” ujar Direktur Operasi KAI Logistik Heri Siswanto di Jakarta, Rabu.
Menurut Heri, sertifikasi ini juga sebagai upaya untuk memenuhi permintaan pelanggan multi komoditas, khususnya di bidang Fast Moving Consumer Goods (FMCG), yang membutuhkan jaminan keamanan kehalalan produk secara end-to-end di seluruh rantai pasok, termasuk distribusi produk.
Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam mengembangkan bisnis produk dan jasa industri halal. Oleh karena itu, KAI Logistik memperkuat posisinya di industri logistik dengan mendapatkan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal, jasa logistik termasuk dalam kategori jasa yang perlu disertifikasi halal sebelum 17 Oktober 2024 karena berhubungan erat dengan distribusi produk seperti makanan, minuman, kosmetik, dan farmasi.
KAI Logistik berhasil mendapatkan sertifikat halal dengan nomor ID00410018283070424 pada 14 Juni 2024 untuk jasa pendistribusian yang terdaftar di tiga terminal: Terminal Barang Area Sungai Lagoa, Terminal Barang Area Klari, dan Terminal Barang Area Kalimas.
“Melalui sertifikasi halal ini, KAI Logistik dapat memberikan jaminan kepada pelanggan multi komoditas yang membutuhkan layanan angkutan peti kemas berstandar halal,” tuturnya.
Heri menjelaskan bahwa jaminan tersebut mencakup proses penyimpanan, pengiriman, dan pencucian peti kemas sesuai standar operasional prosedur (SOP) pencucian peti kemas secara halal.
KAI Logistik akan melakukan audit internal oleh penyelia KAI Logistik setidaknya satu kali setahun dan audit eksternal oleh BPJPH serta pemangku kepentingan terkait jaminan produk halal untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.
“Keseriusan KAI Logistik dalam menjamin standardisasi terbukti dengan pelatihan sertifikasi halal yang telah diberikan kepada sejumlah perwakilan SDM KAI Logistik,” katanya.
Heri menambahkan bahwa KAI Logistik berencana terus meningkatkan kualitas layanan dengan memperluas jaminan sertifikasi halal pada area keterminalan angkutan multi komoditas lainnya guna mendukung pertumbuhan industri halal di Indonesia.
“Kami menganggap sertifikasi halal ini bukan hanya soal kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga tanggung jawab bersama dalam menyediakan produk dan layanan yang aman dan terpercaya bagi konsumen,” kata Heri.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Muhammad Aqil Irham mengatakan bahwa KAI Logistik merupakan perusahaan ke-283 yang terdaftar sertifikasi halal untuk jasa logistik.
“Ini suatu kemajuan, KAI Logistik telah mendapatkan sertifikat halal untuk logistiknya, dan ini sertifikat yang ke-283 untuk jasa logistik,” kata Aqil.
Aqil menjelaskan bahwa logistik merupakan salah satu sektor mandatori halal yang mulai diberlakukan sejak 17 Oktober 2019 dan akan berakhir pada 17 Oktober 2024 khususnya untuk produk makanan, minuman, hasil sembelihan, dan jasa penyembelihan.
“Termasuk seluruh bahan baku, bahan penolong, bahan campuran yang terkait makanan dan minuman, hingga bahan dasar daging maupun unggas,” ujarnya.
Menurut Aqil, semua produk dan jasa wajib bersertifikat halal. Untuk produk berbentuk barang, sedangkan jasa logistik terkait distribusi, transportasi, penyimpanan, pengemasan, dan penyajian.
Dengan adanya sertifikat halal, KAI Logistik akan memiliki reputasi yang lebih baik dibandingkan jasa logistik lain yang belum bersertifikat halal. “Sertifikat halal bukan hanya aspek administratif tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan, penjualan, omzet, dan branding produk,” kata Aqil.
