Senin, Januari 20, 2025
spot_img

Mengembangkan Bisnis dan Prioritas Pelayanan di PT Railink

InfoEkonomi.ID PT Railink, yang didirikan pada tahun 2006, awalnya hanya bergerak di bidang jasa transportasi kereta api Bandara. Pada tahun 2021, PT Railink mulai mengembangkan bisnis layanan Multi Operator System (MOS).

Bagaimana PT Railink menjalankan roda bisnisnya hingga saat ini, berikut kutipan hasil wawancara antara Direktur Utama PT Railink Porwanto Handy Nugroho dengan Redaksi InfoEkonomi.ID di ruang kerjanya belum lama ini.

- Advertisement -

Bisa diceritakan dengan singkat, seperti apa sejarah pengembangan Kereta Api Bandara?

Awalnya, PT Railink didirikan untuk menyelenggarakan kereta api Bandara Soekarno-Hatta. Namun, proses pengembangan kereta api tersebut menghadapi berbagai kendala, terutama dalam hal penyediaan dan pembebasan lahan yang melalui jalur padat.

- Advertisement -

Melihat peluang lain, PT Railink bergerak cepat mengembangkan kereta api Bandara Kuala Namu di Medan. Kereta api Bandara pertama yang beroperasi adalah di Kuala Namu, diikuti oleh Soekarno-Hatta dan Yogyakarta.

Karena kebijakan pemerintah untuk meningkatkan intermoda di wilayah Jabodetabek, operasional kereta api Bandara Soekarno-Hatta diserahkan kepada PT KCI agar sinerginya dengan KRL lebih optimal. PT Railink kini fokus pada operasional di Yogyakarta dan Medan.

Bisnis apa sajakah yang menjadi layanan PT Railink?

Selain sebagai moda angkutan penumpang kereta ke bandara, kami juga menjalankan bisnis layanan Multi Operator System (MOS). Sejak awal pengembangannya, pendapatan dari bisnis MOS telah menunjukkan prospek yang sangat bagus. PT Railink melayani beberapa perusahaan perkeretaapian dalam hal suku cadang dan perawatan.

- Advertisement -

Seperti apa perbedaan pasar di Yogyakarta dan Medan?

Di Yogyakarta, kebiasaan penumpang yang menggunakan kereta api Bandara sangat tinggi, mencapai 60 persen dari total penumpang pesawat. Jarak yang dekat (sekitar 40 km) dan waktu tempuh yang cepat (35-40 menit) membuat kereta api menjadi pilihan utama. Sementara di Medan, sebagian besar penumpang kereta api Bandara adalah untuk tujuan bisnis, mengingat lokasi stasiun yang berada di pusat kota. Untuk perjalanan pribadi, masyarakat cenderung menggunakan kendaraan pribadi.

Apa yang menjadi pioritas utama bagi PT Railink dalam menjalankan bisnisnya?

Keselamatan dan ketepatan waktu menjadi prioritas utama PT Railink. Sarana kereta api diperiksa dan dirawat setiap hari untuk menjamin keselamatan. Ketepatan waktu operasional mencapai 98,7%. Selain itu, kenyamanan penumpang menjadi fokus, baik dari sisi pelayanan maupun kemudahan akses tiket secara online. PT Railink mengadopsi sistem transaksi tanpa tunai (cashless) sejak awal, untuk memudahkan penumpang dalam pembelian tiket.

Bagaimana dengan inovasi dan tantangan ke depan yang dilakukan?

PT Railink terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan. Salah satu rencana ke depan adalah menyediakan layanan kelas yang lebih tinggi sesuai permintaan penumpang yang bersedia membayar lebih untuk kenyamanan lebih. Selain itu, PT Railink berencana untuk membangun pabrik propulsi di Indonesia, yang akan mengurangi ketergantungan pada impor dan mendukung perkembangan industri kereta api nasional.

Kami terus berkomitmen untuk selalu mendengarkan kebutuhan konsumen dan memberikan pelayanan terbaik. Keselamatan, ketepatan waktu, kenyamanan, dan kemudahan akses menjadi kunci utama dalam menjalankan operasional perusahaan. Dengan berbagai inovasi dan rencana pengembangan ke depan, PT Railink optimis dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi signifikan bagi industri transportasi di Indonesia.

 

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img