InfoEkonomi.ID – PT Bank DBS Indonesia menunjukkan komitmennya terhadap masa depan yang berkelanjutan dengan menyalurkan dana sebesar Rp6,1 triliun pada tahun 2023 untuk berbagai proyek hijau dan berkelanjutan. Dana tersebut dialokasikan kepada perusahaan dari berbagai sektor, seperti otomotif, pangan dan pertanian, minyak dan gas, serta energi.
Tercatat, lebih dari 30 persen dari pembiayaan tersebut dialokasikan untuk proyek energi terbarukan. Sementara itu, lebih dari 40 persen digunakan untuk membangun bangunan hijau yang memenuhi standar keberlanjutan.
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong menegaskan komitmen Bank DBS Indonesia terhadap masa depan yang berkelanjutan serta upaya untuk memperluas dampak positifnya.
“Kami menyadari bahwa pertumbuhan bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah tantangan untuk terus berinovasi demi menjadikan perubahan positif lebih merata dan berkelanjutan dalam masyarakat,” kata Lim yang dilansir dari ANTARA.
Melalui Sustainability Report 2023 yang baru dirilis, Bank DBS Indonesia berharap langkah-langkah konkret yang telah dilakukan dapat menjadi acuan bagi industri lain dalam menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Sejalan dengan pilar responsible banking, bank ini mendukung nasabah korporasi untuk bertransisi menuju model bisnis rendah karbon, mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam solusi pembiayaan, memberikan nasihat, serta berbagi wawasan tentang strategi mitigasi risiko dan adaptasi iklim untuk mencapai target net zero emission bersama.
Tidak hanya bagi nasabah korporasi, perseroan juga memberikan solusi perbankan berorientasi ESG bagi nasabah ritelnya, termasuk melalui fitur LiveBetter yang berhasil menarik lebih dari 59 ribu nasabah dan lebih dari Rp43 miliar investasi hijau hanya dalam waktu 6 bulan sejak diluncurkan pada Juli 2023.
Selain itu, membukukan lebih dari 5.400 nasabah yang bergabung dalam tabungan Green Savings dengan saldo yang mencapai Rp134,82 miliar.
Menurut Bank DBS Indonesia, produk investasi berbasis LST sukses menarik minat investor. Hal ini tercermin dari total penempatan dana sebesar 91,4 juta dolar Singapura (setara dengan lebih dari Rp1 triliun) untuk Reksa Dana LST dan 95,6 juta dolar Singapura (setara dengan Rp1,1 triliun) untuk obligasi hijau.
Untuk mengakselerasi inklusi finansial di Indonesia, Bank DBS Indonesia mendukung nasabah ritel berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan mereka melalui kemitraan Peminjaman Ekosistem (Ecosystem Lending) bersama berbagai mitra, dengan saldo pinjaman yang beredar sebesar Rp3.354 miliar per Desember 2023.
Selain melayani nasabah individu dan korporasi, juga melengkapi layanannya dengan berbagai fasilitas, pembiayaan dan inisiatif yang lebih luas. Misalnya dengan memberikan dana hibah sebesar 3,7 juta dolar Singapura kepada 24 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Social Enterprises dari enam negara di Asia, termasuk 4 UKM dari Indonesia, melalui DBS Foundation Business for Impact Grant Award.
Bank DBS Indonesia juga mengalokasikan dana sebesar Rp890 miliar bagi usaha mikro dan kecil serta usaha nonmikro dan kecil untuk mendukung kebutuhan modal kerja mereka.