InfoEkonomi.ID – PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) salah satu anak usaha milik PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), yang bergerak sebagai produsen kendaraan listrik (electric vehicle) Gesits terus melakukan ekspansi bisnis. Dikutip dari siaran pernya, WIMA bakal mengekspor kendaraan listrik Gesits tersebut ke Nepal pertama kalinya.
Direktur Utama WIMA, Bernardi Djumiril mengaku bangga Gesits Raya G bisa menembus pasar luar negeri. Sebab, sebagai karya anak bangsa, Gesits memiliki nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 60,30%.
Menurutnya, keberhasilan tersebut sekaligus membuktikan Indonesia mampu memproduksi sepeda motor listrik berdaya saing dan berkualitas. Untuk itu, Gesits berkomitmen terus berinovasi dan melakukan pengembangan melalui desain terkini serta beragam fitur unggulan guna memberikan kebanggaan bagi pemiliknya.
”Ini merupakan salah satu upaya Gesits dalam menjawab kebutuhan konsumen baik di pasar domestik maupun luar negeri,” ujar Bernardi.
Pada tahap awal ekspor, WIMA mengirim sebanyak 72 unit Gesits Raya G ke Nepal dalam bentuk Semi Knock Down (SKD). Sejak diluncurkan Februari 2023, Bernardi mengklaim, pasar domestik telah merespons positif kehadiran Gesits Raya G, sehingga sambutan hangat ini menjadi modal Gesits untuk ekspansif di pasar mancanegara.
Sebagai informasi,produksi perseroan kurang lebih 15.000 unit hingga 20.000 unit pertahun. Selain itu, produksi motor Gesits juga akan dipengaruhi oleh permintaan produk.
Pada 2019, ketika baru muncul, penjualan Gesits memang itu masih relatif stagnan. Namun kini, perlahan penjualan Gesits mulai meningkat.
“Penjualan tiap tahun 2.000-2.500 unit, tapi dengan momentum ini, saya dan tim juga harus siap-siap menerima order dari masyarakat sehingga sales atau produksi kita harus kita tingkatkan,” ucap Bernardi.
Bernardi juga mengatakan, peningkatan produksi motor listrik Gesits bergantung pada permintaan pasar.
“Jadi tergantung dari demand juga karena kita berusaha memenuhi kebutuhan konsumen. Kita menghitung betul kebutuhan atau request dari masyarakat itu berapa besar,” kata Bernardi.
Dirinya menuturkan, biasanya dalam satu tahun, Gesits memproduksi 50.000 unit motor listrik. Dia menargetkan produksi motor listrik akan meningkat dengan adanya program motor listrik tersebut.
“Saya bisa katakan untuk kapasitas itu kurang lebih capai 50.000 (unit) per tahun. Jadi kurang lebih 4.000 unit per bulan,” kata Bernardi.
“Dan itu kami lihat dari animo masyarakat dan kalau ada demand lebih, maka kami akan berusaha (mencapai kapasitas produksi maksimal),” ujarnya.
Asal tahu saja, WIMA merupakan anak usaha PT Indonesia Battery Corporation (IBC) dan PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (Wikon) yang merupakan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).
Sumber: Neraca.co.id
































