InfoEkonomi.ID – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) menjadikan penghargaan 3rd Top Digital PR Award 2023 sebagai pelecut, penambah motivasi dan suplemen untuk membangun reputasi, branding dan trust publik.
Demikian dijelaskan Advisor Corporate Secretary PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), Yan Eka Mileza usai menerima sertifikat penghargaan Top Digital PR Award 2023 dalam acara awarding ceremony 3rd Top Digital PR Award 2023 yang digelar InfoEkonomi.ID, Rabu (31/5).
“Kami sangat berharap bantuan kerja sama dan atensi dari segala pihak sehingga Inalum sebagai backbone industri aluminium nasional bisa berkontribusi dan bermanfaat untuk kepentingan bangsa,” ujar Yan diikuti ucapan terima kasih kepada InfoEkonomi.ID dan TRAS N CO Indonesia sebagai penyelenggara penghargaan tersebut.
Inalum berdiri pada 6 Januari 1976 sebagai PMA patungan antara pemerintah Indonesia dan Jepang untuk membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan dan tercatata sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium.
Secara de facto perusahaan ini beralih menjadi BUMN pada 1 November 2013, kemudian pada 2017 menjadi bagian dari Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID yang bergerak di bidang produksi aluminium. Hingga akhir 2021, INALUM merupakan satu-satunya produsen aluminium di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai 250.000 ton per tahun.
Berdasarkan hasil penilaian Top Digital PR Index 2023, perusahaan ini mendapatkan penghargaan karena ada 24 ribu lebih ulasan tentang Inalum di internet dalam kurun setahun terakhir dan 8.800 pemberitaan yang beredar di media digital serta 10 ribu netizen mencari informasi terkait Inalum setiap bulannya.
CEO InfoEkonomi.ID, Arief Munajad mengucapkan selamat kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atas diraihnya penghargaan 3rd Top Digital PR Award 2023 Special Achievement for BUMN.
“Semoga Inalum dapat terus berkomitmen untuk mencegah pencemaran lingkungan, mengupayakan efisiensi energi dan sumber daya alam serta pemberdayaan lingkungan secara berkelanjutan,” tutup Arief.