Kamis, Oktober 9, 2025
spot_img

IHSG Hari Ini Menguat ke Level 8.201, Didukung Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (8/10), seiring meningkatnya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 dan 2026. Penguatan ini mencerminkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi nasional di tengah dinamika pasar global.

IHSG dibuka naik 31,86 poin atau 0,39 persen ke posisi 8.201,14, sementara indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan turut menguat 2,63 poin atau 0,33 persen ke level 788,00.

- Advertisement -

“Diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menuju level tertinggi di 8.217. Jika IHSG mampu bertahan di atas level 8.200- 8.217 dengan didukung volume, maka sinyal bullish akan semakin kuat,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (8/10).

Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari laporan terbaru Bank Dunia, yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 menjadi 4,8 persen year-on-year (yoy), meningkat dari perkiraan sebelumnya 4,7 persen (yoy). Untuk tahun 2026, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di angka 4,8 persen (yoy).

- Advertisement -

Namun, di sisi lain, cadangan devisa Indonesia tercatat menurun pada September 2025 menjadi 148,7 miliar dolar AS, dibandingkan Agustus 2025 yang mencapai 150,7 miliar dolar AS. Penurunan ini merupakan level terendah sejak Juli 2024 dan disebabkan oleh pembayaran utang pemerintah serta kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Dari kancah internasional, perhatian investor masih tertuju pada perkembangan di Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan kesediaan untuk mencapai kesepakatan pendanaan subsidi layanan kesehatan yang diusulkan Partai Demokrat, setelah Senat gagal mengakhiri shutdown (penutupan) pemerintahan yang kini memasuki pekan kedua.

Penutupan pemerintahan tersebut menghambat publikasi data ekonomi utama AS, yang berpotensi mempersulit The Federal Reserve (The Fed) dalam memproyeksikan arah kebijakan suku bunga ke depan. Akibatnya, pelaku pasar dan pejabat The Fed kini harus bergantung pada data alternatif dari sumber swasta.

Pada perdagangan Selasa (7/10), bursa saham Eropa bergerak bervariasi. Indeks Euro Stoxx 50 melemah 0,33 persen, sementara FTSE 100 Inggris naik tipis 0,05 persen. Indeks DAX Jerman menguat 0,03 persen, dan CAC Prancis juga menguat 0,04 persen.

- Advertisement -

Sebaliknya, bursa saham AS di Wall Street ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 91,99 poin atau 0,20 persen ke level 46.602,98, S&P 500 melemah 0,38 persen ke 6.714,59, dan Nasdaq Composite turun 0,67 persen ke 22.788,36.

Sementara itu, bursa saham Asia pada Rabu pagi (8/10) bergerak mixed. Indeks Nikkei menguat 30,12 poin atau 0,07 persen ke 47.976,00, indeks Shanghai Composite naik 20,25 poin atau 0,52 persen ke 3.882,78, namun Hang Seng melemah 257,77 poin atau 0,95 persen ke 26.708,50, dan Strait Times turun 16,98 poin atau 0,38 persen ke 4.455,07.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img