Kamis, September 25, 2025
spot_img

Pegadaian Wujudkan Keberlanjutan Lewat Efisiensi Energi dan Air

Kebutuhan energi dan air yang terus meningkat menuntut setiap sektor untuk lebih bijak dalam penggunaannya. Pegadaian menjawab tantangan ini lewat langkah nyata dengan menerapkan efisiensi energi dan air di seluruh lini operasional.

Langkah ini bukan hanya menjaga kinerja tetap optimal, tapi juga memberi nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan. Mari telusuri lebih jauh bagaimana upaya ini diwujudkan.

- Advertisement -

Pegadaian memahami bahwa penggunaan energi dan air merupakan bagian penting dalam operasional kantor dan pelayanan kepada masyarakat.

Untuk itu, Pegadaian menerapkan strategi efisiensi dan pemanfaatan sumber daya secara optimal, baik dari sisi energi maupun air, agar mendukung keberlanjutan lingkungan dan operasional yang lebih efisien.

- Advertisement -

Efisiensi Energi
Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, Pegadaian mengandalkan dua sumber energi utama, yaitu energi listrik untuk operasional kantor dan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan operasional serta genset cadangan saat pasokan listrik dari PLN terganggu.

Beberapa upaya efisiensi energi yang dilakukan antara lain:

– Pengaturan lampu dan perangkat listrik: Lampu gedung dimatikan pada pagi dan malam hari, serta karyawan dihimbau mematikan komputer, charger, dan perangkat listrik lainnya saat meninggalkan ruang kerja.
– Penggunaan energi terbarukan: Pemasangan solar panel di Kantor Pusat, Kantor Cabang Bekasi Utama, Tangerang, dan Kebon Nanas (kapasitas 3,4 kWp per lokasi). Rencana ke depan, solar panel akan dipasang di kantor cabang lainnya.
– Optimalisasi AC dan pencahayaan: Suhu AC diatur antara 23–25°C, pemanfaatan cahaya alami di siang hari, dan penggunaan lampu LED hemat energi.
– Efisiensi kendaraan operasional: Penggunaan mobil listrik berbasis baterai dan pengurangan rapat tatap muka dengan memaksimalkan rapat online untuk menekan konsumsi BBM.

Hasilnya, Pegadaian berhasil menurunkan kebutuhan energi per produksi dari 5,57 gigajoule/miliar rupiah (2023) menjadi 4,08 gigajoule/miliar rupiah (2024), menunjukkan efektivitas langkah-langkah efisiensi yang diterapkan.

- Advertisement -

Untuk air, Pegadaian menggunakan air PDAM yang dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional kantor, seperti toilet, wudhu, dan dapur.

Seluruh air yang digunakan di kantor juga dikelola agar lebih bermanfaat, berikut ini beberapa contoh penerapannya:

– Sewage Treatment Plant (STP): Air limbah diarahkan ke STP agar bisa digunakan kembali untuk menyiram tanaman, sejalan dengan konsep green building dan prinsip zero run-off.
– Air uji emas: Pegadaian menggunakan tes ini untuk mengukur kadar emas yang dijadikan jaminan nasabah, dengan total penggunaan 408 liter sepanjang 2024, memastikan efisiensi sekaligus kualitas layanan tetap terjaga.

Bagaimana Peran Pegadaian dalam Mendukung Efisiensi Energi dan Air Berkelanjutan di Masyarakat
Selain menerapkan efisiensi energi dan air di kantor, Pegadaian juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan di masyarakat.

Salah satu contohnya adalah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan sistem Reverse Osmosis (RO) air laut yang dihadirkan di Pondok Pesantren Darussalam Al-Gontory, Batam pada Februari 2025.

Dalam proyek ini, Pegadaian berperan sebagai koordinator kolaborasi 23 BUMN bersama Universitas Jenderal Soedirman, menghadirkan solusi energi dan air bersih yang berkelanjutan bagi santri dan masyarakat sekitar.

Sistem PLTS menyediakan listrik stabil untuk operasional pesantren, sementara sistem RO mampu menyaring air laut menjadi air minum bersih dengan kapasitas 1.000 liter per jam dan menyediakan 300 galon air per hari, dengan kualitas TDS di bawah 50 ppm, sesuai standar kelayakan konsumsi.

Program ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, yaitu:

– Santri dan warga sekitar kini memiliki akses listrik dan air bersih yang memadai, sehingga kegiatan belajar dan keseharian menjadi lebih nyaman dan produktif.
– Lingkungan mendapat manfaat dari pengurangan ketergantungan pada energi fosil dan emisi karbon, serta biaya operasional pesantren dapat ditekan.

Upaya efisiensi energi dan air yang dilakukan Pegadaian tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung ekonomi hijau melalui berbagai inisiatif ESG (Environment, Social, Governance).

Selain menjaga keberlanjutan operasional, Pegadaian menghadirkan program berbasis lingkungan yang langsung menyentuh masyarakat, seperti Bank Sampah yang tergabung dalam program Memilah Sampah Menabung Emas (MSME).

Inisiatif ini memungkinkan masyarakat memperoleh manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah sekaligus mendorong budaya ramah lingkungan.

Dengan langkah terintegrasi antara efisiensi internal dan pemberdayaan masyarakat, Pegadaian menegaskan perannya sebagai lembaga keuangan yang berkontribusi pada keberlanjutan dan ekonomi hijau di Indonesia.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img