PT Surveyor Indonesia (PTSI), anak usaha BUMN yang tergabung dalam Holding IDSurvey, menargetkan pendapatan sebesar Rp2,2 triliun pada tahun 2025. Target ini naik dari capaian tahun 2024 yang mencapai Rp2 triliun. Direktur Utama PTSI, Sandry Pasambuna, menyampaikan hal tersebut dalam acara Media Gathering di Jakarta, Rabu (30/7/2025).
“Pada tahun 2024, pendapatan PTSI mencapai Rp2 triliun, kita targetkan tahun ini naik menjadi Rp2,2 triliun. Di semester I ini, sudah berhasil mencapai 40%,” kata Direktur Utama PTSI, Sandry Pasambuna, menyampaikan hal tersebut dalam acara Media Gathering di Jakarta, Rabu (30/7).
Sandry mengungkapkan, kontribusi pendapatan yang tertinggi masih berasal dari lini oil and gas, infrastruktur dan transportasi.
Selain mengejar pertumbuhan pendapatan, PTSI juga terus memperkuat eksistensinya di pasar global sebagai perusahaan jasa Testing, Inspection, and Certification (TIC) yang terpercaya. Memasuki usia ke-34 tahun, perusahaan memantapkan langkah untuk masuk ke jajaran Top 20 Global TIC Player melalui strategi transformasi digital, kolaborasi internasional, serta penguatan inovasi dan sumber daya manusia.
Sebagai bagian dari strategi transformasi, PTSI telah meluncurkan berbagai inisiatif digital. Salah satunya adalah Virtual Assistant AI yang mendukung tiga bahasa serta platform SoluSI, yang dirancang sebagai pusat informasi terpadu untuk memudahkan calon klien dalam menemukan layanan yang sesuai kebutuhan.
“Digitalisasi dan kolaborasi global adalah kunci kami untuk memperkuat posisi di pasar internasional. Kami percaya, penguatan kompetensi internal dan kepercayaan dari pemangku kepentingan menjadi modal utama untuk terus tumbuh,” ujar Sandry.
Dalam misi ekspansi global, PTSI telah menjalin kerja sama strategis dengan sejumlah mitra internasional, seperti Dimitra Technology (untuk sektor agrikultur digital), Indonesia-China Economic Cooperation Chamber, dan Changzhou Architecture Science Research Institute Group. Selain itu, PTSI tengah memperluas kehadirannya ke Jepang, Uni Eropa, dan ASEAN, termasuk rencana pendirian kantor perwakilan luar negeri.
Upaya global positioning PTSI juga tercermin dari partisipasinya di forum internasional. Baru-baru ini, PTSI menjadi pembicara di EXPO Osaka 2025 membahas topik sertifikasi ISPO dan SI-ISPO, serta keterlibatan dalam diskusi mengenai regulasi EUDR. Tak hanya itu, PTSI juga menerima penghargaan Innovative Industrial Service dalam ajang industri di Shanghai.
“Selama 34 tahun kami terus hadir tidak hanya sebagai penyedia jasa, tapi sebagai Guardian of Assurance. Ke depan, kami ingin terus menjadi jembatan antara kepentingan nasional dan standar global,” tambah Sandry.
Di dalam negeri, PTSI berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam berbagai program prioritas, seperti verifikasi dapur sehat untuk program makan bergizi gratis, penguatan ekosistem halal bersama BPJPH, hingga perlindungan komoditas strategis nasional melalui kerja sama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian. Konsistensi layanan dijaga melalui standar kompetensi tinggi, pengawasan internal yang kuat, dan integritas operasional.
Komitmen terhadap keberlanjutan juga diwujudkan melalui program sosial dan lingkungan. Dalam rangka HUT ke-34, PTSI berhasil menyelesaikan penanaman 1 juta pohon, setara dengan 22.000 ton penyerapan karbon. Selain itu, edukasi gaya hidup berkelanjutan juga digalakkan kepada generasi muda melalui kegiatan pembelajaran yang interaktif.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News






























