Sabtu, April 26, 2025

Bulog Catat Rekor Serapan Gabah Tertinggi dalam 10 Tahun

Perum Bulog mencetak rekor baru dalam penyerapan gabah nasional. Hingga awal tahun 2025, Bulog berhasil menyerap lebih dari 800 ribu ton setara beras, capaian tertinggi dalam satu dekade terakhir. Prestasi ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas petani.

Prita Laura, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Bidang Pangan dan Pertanian, menyebut bahwa pencapaian ini tidak hanya membanggakan, tapi juga membawa kebahagiaan bagi para petani. Harga pembelian gabah oleh Bulog sebesar Rp6.500 per kilogram dinilai memberikan kepastian dan keuntungan lebih bagi petani dibanding harga pasar yang fluktuatif.

- Advertisement -

“Pencapaian Perum Bulog bukan hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani, namun juga berkontribusi pada pencapaian Asta Cita Presiden Prabowo, swasembada pangan. Pemerintah mengapresiasi Bulog yang telah mengawal implementasi kebijakan pro petani Presiden. Sehingga kita dapat memutus praktek-praktek yang memiskinkan petani,” ucapnya dalam keterangan resmi awal pekan ini.

Untuk terus mendorong ketahanan pangan nasional, Bulog menargetkan penyerapan gabah dalam negeri mencapai 3 juta ton pada tahun 2025. Upaya ini dilakukan melalui berbagai strategi, termasuk kerja sama dengan TNI AD dalam program “Jemput Gabah”.

- Advertisement -

Dalam program ini, Babinsa (Bintara Pembina Desa) ditugaskan untuk membantu memantau masa panen dan memastikan gabah petani dibeli dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Keterlibatan Babinsa dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) juga memperkuat jaringan distribusi dan informasi panen di tingkat kecamatan.

Ketua Komunitas Petani Muda Keren (PMK), AA Gede Agung Wedhatama, turut menyampaikan apresiasinya terhadap langkah konkret Bulog. Menurutnya, kepastian harga pembelian gabah sangat membantu petani yang kerap dirugikan oleh tengkulak.

“Kami sebagai petani tentunya merasa senang dengan kepastian pembelian HPP Rp 6.500 per Kilogram dari Perum BULOG dalam kondisi gabah kering maupun basah. Hal ini sangat membantu kesejahteraan petani yang selama ini suka dirugikan oleh ulah tengkulak,” ucapnya.

Para petani merasa terbantu dengan Tim Jemput Gabah Perum BULOG yang memiliki pengetahuan akan jaringan koordinasi hingga level kecamatan tiap daerah, dikarenakan keterlibatan Babinsa dan PPL merupakan kombinasi yang baik dalam membantu memperoleh informasi terkait update titik panen di wilayah kerja yang bersangkutan.

- Advertisement -

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img