Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina maupun swasta tetap aman selama periode mudik Lebaran tahun ini.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengungkapkan bahwa pemerintah telah membentuk Posko Nasional di sektor ESDM untuk memantau ketersediaan pasokan BBM di seluruh daerah. Posko ini berfungsi sebagai pusat pengendalian guna memastikan distribusi energi tetap lancar selama Hari Raya Idulfitri.
“Posko ini bukan hanya sekedar pusat pengendalian, tetapi juga wujud nyata dari komitmen pemerintah dalam menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat selama Hari Raya Idulfitri,” ujar Yuliot di Menara BPH Migas, Senin (17/3).
Selama periode Lebaran, pemerintah telah menyiapkan 125 terminal BBM, 7.746 SPBU, dan 70 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Selain itu, fasilitas tambahan juga disiagakan di wilayah dengan permintaan tinggi.
Yuliot juga menegaskan bahwa stok BBM di SPBU swasta tetap aman. Pemerintah telah memberikan izin impor BBM bagi badan usaha swasta untuk jangka waktu tiga bulan ke depan.
“Untuk ketersediaan stok BBM bagi badan usaha swasta, kami sudah memberikan perizinan untuk impor BBM untuk jangka waktu 3 bulan dan juga hari kemarin itu ada terkendala dalam proses administrasi, tapi seharusnya untuk persiapan Idulfitri ini tidak ada masalah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyebutkan bahwa pihaknya memprediksi adanya lonjakan konsumsi BBM selama mudik. Diperkirakan konsumsi Pertalite meningkat 11,7 persen, Pertamax naik 11,2 persen, dan Biosolar bertambah 16,2 persen akibat pembatasan angkutan umum untuk logistik.
Untuk mengantisipasi lonjakan ini, pemerintah telah menyiapkan strategi dengan menjaga ketahanan stok BBM hingga 21 hari. “Secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman, baik gasoline, gasoil, kerosin maupun avtur dengan ketahanan stok dijaga pada kisaran rata-rata 19-21 hari,” jelas Erika.
Selain itu, BPH Migas juga menambah pasokan BBM sejak H-14 di Terminal BBM dan SPBU di wilayah terpencil, terutama di pulau-pulau kecil yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem.
“Ini guna antisipasi kendala suplai akibat cuaca ekstrim serta penambahan fasilitas penyimpanan BBM di SPBU-SPBU khususnya di pulau-pulau kecil yang berpotensi terdampak cuaca buruk,” imbuhnya.
Tak hanya BBM, stok LPG juga dipastikan aman selama masa Lebaran. Pemerintah menyiagakan 40 terminal LPG, 731 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), serta 6.517 agen LPG.
“Prognosa ketahanan stok LPG nasional dalam kondisi aman dengan coverage Day LPG pada kisaran rata-rata 11-13 hari.
Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil selama periode RAFI 2025 (Ramadan dan Idulfitri) dan juga disiapkan agen dan pangkalan LPG yang siaga 24 jam, khususnya pada wilayah dengan demand yang tinggi,” pungkas Erika.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News