Tren koreksi masih menghantui saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), meskipun kinerja fundamentalnya mulai menunjukkan perbaikan. Saat ini, harga saham BBCA semakin mendekati level yang tercatat setelah stock split, yakni Rp 7.320 per saham.
Pada perdagangan Jumat (21/3), saham BBCA ditutup di level Rp 7.900 per saham, turun 5,67% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Secara year to date (YTD), saham ini sudah melemah sebesar 18,35%.
BBCA kini berada di titik terendah sejak Agustus 2022. Terakhir kali saham bank swasta terbesar di Indonesia ini menyentuh level Rp 7.900 per saham adalah pada 19 Agustus 2022.
Baca Juga: Kemudahan Bayar Zakat di BCA Lewat Lazismu Selama Ramadan
Pelemahan saham BBCA telah berlangsung sejak 23 September 2024, saat harganya masih berada di level Rp 10.950 per saham. Sejak periode tersebut, investor asing mulai aktif melakukan aksi jual saham BBCA melalui broker-broker asing.
Saat ini, saham BBCA menjadi salah satu saham dengan nilai net sell asing terbesar, mencapai Rp 1,32 triliun. Tekanan jual dari investor asing ini semakin memperburuk pelemahan harga saham BBCA, yang anjlok 5,67% ke level Rp 7.900 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News
