Jumat, April 25, 2025

Danantara Gunakan Dividen BUMN untuk Investasi, Bukan Dana Masyarakat

CEO Badan Pelaksana Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa dana yang digunakan untuk investasi di Danantara tidak berasal dari dana masyarakat maupun likuiditas perbankan. Menurutnya, sumber pendanaan berasal dari dividen yang diperoleh dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dalam keterangannya melalui akun Instagram pribadinya, @rosanroeslani, pada Minggu (9/3/2025), Rosan menjelaskan bahwa dana dari dividen BUMN akan digunakan untuk dua tujuan utama. Pertama, untuk memperkuat BUMN melalui penyetoran modal, dan kedua, sebagai sumber investasi di sektor-sektor strategis.

- Advertisement -

“Kedua untuk investasi. Dana yang kita pergunakan untuk investasi adalah dana dari hasil dividen, bukan dana likuiditas perbankan, bukan dana masyarakat yang kita pakai,” kata Rosan dikutip dari akun Instagram pribadi @rosanroeslani, Minggu (9/3/2025).

Rosan mengakui bahwa investasi selalu memiliki risiko, namun pihaknya akan fokus pada sektor-sektor yang memiliki potensi keuntungan tinggi dan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Salah satu bidang yang menjadi perhatian utama adalah hilirisasi, khususnya di sektor nikkel.

- Advertisement -

Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa pada tahun 2016, nilai ekspor nikel Indonesia hanya mencapai US$ 3,3 miliar. Namun, setelah pemerintah mendorong hilirisasi, angka tersebut meningkat drastis hingga mencapai US$ 30 miliar.

Selain nikel, Danantara juga mempertimbangkan sektor lainnya, seperti kelapa sawit dan rumput laut. Dari total 28 komoditas yang berpotensi dikembangkan, Rosan mengungkapkan bahwa ada sekitar 4 hingga 5 sektor utama yang akan diprioritaskan untuk investasi.

“Kemudian kita juga lihat di sisi kita tahu di kelapa Sawit kan sudah terjadi. Next yang mungkin bisa investasi hilirisasi rumput laut. Jadi ini memang ada 28 komoditas, tapi mungkin 4 atau 5 yang akan kita prioritaskan,” tambah Rosan.

Rosan menegaskan bahwa dalam pengelolaan investasi, Danantara akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian serta mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap perekonomian nasional. Hal ini juga sesuai dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

- Advertisement -

“Harapannya, dengan investasi di sektor yang tepat dapat mewujudkan dampak terukur dan luas sesuai dengan parameter Danantara, yaitu penciptaan lapangan pekerjaan, mengurangi impor, meningkatkan ekspor, dan tentunya daya saing,” imbuh Rosan.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img