Optimalisasi Kanal Distribusi untuk Pertumbuhan Bisnis Pimpinan baru PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia, Rebecca Tan, menegaskan komitmennya dalam memperkuat dan memaksimalkan berbagai kanal distribusi seperti keagenan, kemitraan, asuransi kumpulan, serta direct channel. Langkah ini diambil guna meningkatkan jangkauan pemasaran dan memperluas penetrasi bisnis di Indonesia. Sebagai Presiden Direktur (CEO) Generali Indonesia, Rebecca menekankan bahwa strategi utama dalam lima tahun ke depan adalah memperluas pemasaran produk agar perusahaan terus berkembang secara berkelanjutan.
“Sejalan dengan strategi besar Generali Group, kami ingin menjadi lifetime partner bagi para nasabah. Kami hadir di setiap tahapan kehidupan mereka dan menjadi bagian penting dalam perencanaan keuangan keluarga,” ujar Rebecca dalam pernyataan tertulisnya pada Senin (3/3/2025).
Komitmen Inovasi dan Penguatan Digitalisasi Generali Indonesia merupakan bagian dari Generali Group, sebuah perusahaan penyedia layanan asuransi dan manajemen aset yang telah beroperasi selama hampir 200 tahun. Di Indonesia, yang kini memasuki usia ke-17 tahun, Generali terus berinovasi baik dari sisi produk, layanan, maupun nilai tambah yang diberikan kepada nasabah.
Baca Juga: Generali Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi Rp1,3 Triliun di 2024
“Ke depannya, kami akan terus memperluas jangkauan masyarakat melalui kanal distribusi yang telah tersedia. Dengan pendekatan multi-channel dan multi-product, kami siap menghadirkan perlindungan sesuai dengan kebutuhan serta tahapan hidup nasabah,” tambahnya.
Rebecca, yang sebelumnya menjabat sebagai Director & Management Committee di Asosiasi Asuransi Jiwa Malaysia (LIAM), juga mengulas kondisi industri asuransi di Indonesia. Ia menyoroti tantangan besar yang dihadapi industri, seperti inflasi medis yang berkontribusi terhadap tingginya angka pembayaran klaim. “Jika melihat kondisi ekonomi global saat ini, volatilitas pasar masih cukup tinggi dan inflasi ekonomi menjadi tantangan utama,” jelasnya.
Peluang Besar di Tengah Tantangan Industri Asuransi Meski menghadapi tantangan, Generali Indonesia melihat peluang besar untuk bertumbuh. Berdasarkan data Asean Insurance Surveillance Report 2022, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat rendah, hanya sekitar 1,4% dibandingkan dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura (12,5%), Thailand (4,6%), Malaysia (3,8%), Filipina (2,5%), dan Vietnam (2,2%).
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Rebecca menyoroti pentingnya digitalisasi dan inovasi teknologi dalam meningkatkan aksesibilitas serta efisiensi layanan bagi nasabah. Selain itu, Generali Indonesia bersama para pemangku kepentingan juga terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan agar lebih banyak masyarakat memahami pentingnya perlindungan asuransi.
Sejalan dengan strategi tersebut, Generali Indonesia terus mengembangkan solusi produk dan layanan inovatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Kami optimistis bahwa dengan strategi yang tepat serta kolaborasi yang baik antara industri, regulator, dan stakeholder lainnya, industri asuransi di Indonesia akan terus tumbuh dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat,” pungkas Rebecca.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News