Jumat, Maret 28, 2025

BTN Targetkan Akuisisi Bank Victoria Syariah Rampung dalam Dua Bulan

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menargetkan proses akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) akan selesai dalam waktu sekitar dua bulan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Akuisisi ini diharapkan dapat memperkuat posisi BTN di sektor perbankan syariah, khususnya dalam pembiayaan perumahan berbasis syariah.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan bahwa penyelesaian transaksi akuisisi diperkirakan terjadi antara Mei atau Juni 2025.

- Advertisement -

“Dugaan kita, sales riil, financial sales-nya itu terjadi antara Mei atau Juni (sekitar dua bulan setelah RUPST). (Pada waktu tersebut) kita bayar, kita ambil bank-nya,” kata Nixon saat dijumpai wartawan usai menghadiri acara Penghargaan Anugerah Jurnalistik dan Foto BTN 2025 di Jakarta, Rabu (12/3).

Dalam proses akuisisi ini, BTN menyiapkan dana sebesar Rp1,5 triliun hingga Rp1,6 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) milik BVIS serta loan equity dari sisi aset bank tersebut. Menurut Nixon, SBN menjadi pilihan karena proses valuasinya lebih mudah dan transparan.

- Advertisement -

“Kenapa kita menerima kalau SBN. SBN itu kan untuk valuasinya gampang. Lihat seri number-nya, benar atau tidak dia punya, kan gampang tanya custody-nya saja. Berapa harganya pun langsung ketahuan. Jadi kredit dan dana pihak ketiganya (DPK) diambil mereka. Kita tidak beli,” jelas dia.

Setelah proses akuisisi rampung, BTN berencana mengubah model bisnis BVIS agar sejalan dengan BTN Syariah. Fokus utama bank tersebut nantinya adalah pada pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) berbasis syariah.

“Pasti (model bisnis BVIS berubah). Langsung ke KPR syariah. Ikut gaya BTN,” ujar Nixon. BTN akan menggelar RUPST pada 26 Maret mendatang. Salah satu mata acara yang akan dibahas yakni persetujuan pengambilalihan saham Bank Victoria Syariah oleh BTN.

BTN sendiri telah menjadwalkan RUPST pada 26 Maret 2025, di mana salah satu agenda utamanya adalah persetujuan akuisisi BVIS. Setelah mendapat persetujuan pemegang saham, BTN akan mengajukan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta menyelesaikan berbagai syarat lainnya dalam waktu sekitar dua bulan.

- Advertisement -

Setelah persetujuan dari regulator diperoleh, BTN akan melakukan pemisahan atau spin-off Unit Usaha Syariah (UUS BTN Syariah) untuk kemudian diintegrasikan dengan BVIS. Hasil integrasi ini akan menjadi Bank Umum Syariah (BUS) baru, yang diharapkan semakin memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan berbasis syariah di Indonesia.

Nixon pun memperkirakan, proses pemisahan UUS dari induknya ini akan dilakukan pada Oktober mendatang. Mengenai spin off ini, RUPST pada 26 Maret 2025 juga akan memutuskan persetujuan rancangan restrukturisasi dalam rangka pemekaran UUS BTN.

Sebelumnya, proses untuk memulai akuisisi BVIS telah diumumkan BTN pada Januari lalu. BTN telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan para pihak pemegang saham BVIS di Jakarta pada 15 Januari 2025.

Perseroan juga menargetkan BTN Syariah untuk menjadi BUS pada tahun ini. Perseroan mencatat, BTN Syariah telah menjadi pemain utama dalam sektor properti Indonesia dengan menguasai 28 persen pangsa pasar pembiayaan perumahan berbasis syariah secara nasional per Oktober 2024. Pada 2009, total aset BTN Syariah tercatat baru mencapai Rp2,25 triliun. Namun per akhir 2024, nilainya telah menyentuh Rp61 triliun atau rata-rata bertumbuh 22,83 persen setiap tahunnya.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img