Kasus dugaan penggelapan kendaraan yang melibatkan PT Wahana Bumi Sentosa kini menjadi sorotan. PT Dipo Star Finance menilai Polsek Lubuk Kilangan kurang tegas dalam menangani laporan yang telah diajukan sejak Mei 2024.
Kuasa hukum PT Dipo Star Finance, Heryanto Pariambo, menyatakan bahwa pihaknya telah menghadirkan sejumlah saksi dalam proses pemeriksaan. Namun, hingga kini, polisi belum memeriksa PT Wahana Bumi Sentosa sebagai terlapor.
“Pemeriksaan telah dilakukan terhadap saksi-saksi, termasuk saksi ahli pidana. Namun, direktur perusahaan terlapor belum diperiksa karena selalu mangkir,” ujar Heryanto didampingi Shifa Khumaira Nadika, Rabu (5/2/2025).
Heryanto menegaskan bahwa kepolisian seharusnya bertindak tegas sesuai Perkap No. 12 Tahun 2009 Pasal 64 Ayat 1, yang memungkinkan penyidik membawa tersangka secara paksa jika telah mangkir dari dua kali panggilan.
“Kami telah bersurat ke Kabag Wassidik Polda Sumatera Barat pada 15 November 2024 dan berharap tidak ada intervensi dalam kasus ini agar profesionalisme kepolisian tetap terjaga,” tambahnya.
Sebagai bagian dari investigasi, barang bukti berupa delapan unit Mitsubishi Fuso telah ditemukan di Sarolangun. Saksi ahli juga telah diperiksa dan menguatkan dugaan keterlibatan Direktur PT Wahana Bumi Sentosa dalam kasus ini.
PT Dipo Star Finance mendesak Polda Sumatera Barat untuk bertindak profesional dan transparan guna memastikan keadilan bagi semua pihak.
Sementara itu, Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Sosmedya, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan dan memberikan tenggat waktu dua hari kepada PT Wahana Bumi Sentosa untuk memenuhi panggilan.
“Jika dalam dua hari tidak memenuhi panggilan, maka akan dilakukan penjemputan,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel Lainnya di Google News
