Selasa, Februari 18, 2025
spot_img

Target Ekspor Indonesia 2025 Naik 7,1 Persen

Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan ekspor sebesar 7,1 persen pada tahun 2025, dengan nilai ekspor diproyeksikan melampaui US$300 miliar. Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, optimistis target ini dapat tercapai berkat sinergi dengan pelaku usaha serta kebijakan strategis yang mendukung.

“Target ekspor kita yang sudah ditetapkan pemerintah (naik) 7,1 persen. jadi, ekspor kita paling tidak di atas US$300 miliar. Dan kalau GPEI (Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia) bilang pasti tercapai, ya kami optimistis, pasti tercapai,” ujar Budi dalam agenda Pengukuhan DPP GPEI 2024-2029 di Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu (22/1).

- Advertisement -

Budi menyoroti transformasi struktur ekspor Indonesia selama 15 tahun terakhir, di mana dominasi ekspor bahan baku telah bergeser menjadi produk industri pengolahan, yang kini mencakup 78 persen dari total ekspor. Ia juga menekankan pentingnya peran industri berteknologi tinggi dalam mendorong daya saing di pasar global.

“Kalau dulu 70 persen bahan baku yang kita ekspor, sekarang sudah didominasi industri pengolahan. Ke depan, industri harus berteknologi tinggi,” tambahnya.

- Advertisement -

Dalam upaya mendorong ekspor, pemerintah juga memprioritaskan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut Budi, UMKM harus mampu meningkatkan daya saing dengan produk berkualitas dan manajemen yang baik untuk menembus pasar internasional.

“Kalau UMKM mau bisa ekspor, pasti harus punya daya saing. Produknya bagus, manajemennya bagus. Setelah itu, harus siap adaptasi untuk bisa tembus pasar ekspor,” jelasnya.

Dalam mendukung target ekspor tersebut, Budi mengatakan pihaknya menjalankan tiga program utama. Pertama, pengamanan pasar dalam negeri, di mana pemerintah memastikan pasar domestik yang besar tidak dimanfaatkan oleh produk asing tanpa kendali.

Kedua, perluasan pasar ekspor. Budi mengatakan pemerintah terus mengejar penyelesaian perjanjian perdagangan internasional.

- Advertisement -

Negosiasi dengan Uni Eropa untuk EU CEPA ditargetkan selesai pada kuartal pertama tahun ini, diikuti perjanjian dengan Peru dan Rusia.

“Kita harus mempunyai banyak perjanjian agar produk kita lebih mudah masuk ke negara-negara tersebut,” ujarnya.

Ketiga, peningkatan ekspor UMKM. Menurutnya, pemerintah menghubungkan UMKM dengan jaringan distribusi dan pemasaran baik di dalam maupun luar negeri, sehingga produk mereka lebih mudah menjangkau konsumen global.

Dengan ekspor tahun ini mencapai 2,29 persen, Budi yakin target 7,1 persen di tahun depan dapat tercapai. Menurutnya, kolaborasi yang semakin intensif antara pemerintah dan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan.

“Kemarin kan kita jarang ketemu, sekarang sering ketemu. Berarti sebenarnya mudah itu 7,1,” ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa wacana baru pemerintah memperpanjang masa penempatan wajib devisa hasil ekspor (DHE) SDA sebesar 100 persen di perbankan dalam negeri menjadi satu tahun tidak akan mengganggu kinerja ekspor.

“Saya pikir enggak ada masalah,” kata dia seusai agenda tersebut.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img