Bank Jambi menargetkan laba sebesar Rp325 miliar pada tahun 2025, dengan mengutamakan penguatan berbagai program keuangan dan digitalisasi. Direktur Utama Bank Jambi, Khairul Suhairi, menyatakan optimisme terhadap pencapaian target tersebut berkat berbagai pengembangan yang telah dilakukan oleh bank daerah ini.
Pada bulan Desember 2024, Bank Jambi mendapatkan suntikan modal dari Bank BJB melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB). Penyertaan modal ini telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB), yang diharapkan dapat mempercepat pengembangan Bank Jambi dalam memperkenalkan produk yang lebih variatif serta meningkatkan layanan digital.
“Mudah-mudahan dengan kolaborasi Bank BJB ini akan lebih cepat mengembangkan Bank Jambi, baik produk yang lebih variatif serta peningkatan layanan digital,” kata Khairul.
Dia optimistis laba tersebut akan tercapai didukung dengan komitmen Bank Jambi menjalankan program 2025, salah satunya penyaluran KPR.
Sementara itu, pada 2024 diakuinya bawa kondisi pasar keuangan belum terlalu membaik. Pada 2024, laba Bank Jambi mencapai Rp320 miliar (belum audit).
“Dari target tercapai memang dibandingkan tahun sebelumnya ada peningkatan biaya dana. Jadi terjadi kenaikan biaya dana signifikan, karena kondisi pasar uang belum baik,” kata dia.
Gubernur Jambi Al Haris mengapresiasi transformasi pengembangan Bank Jambi. Dia berharap dengan pengembangan yang sudah dilakukan, dapat diimbangi dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Pelayanan terbaik bagi masyarakat, ke depan Bank Jambi akan menjadi bank terdepan di Provinsi Jambi, terlebih Bank Jambi telah dapat bersaing dengan bank-bank milik negara,” kata Haris.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News