Inflasi pada November 2024 tercatat mengalami peningkatan sebesar 0,30 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi mencapai 1,55 persen. Kenaikan harga sejumlah bahan pokok menjadi faktor utama penyebab inflasi bulan ini.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyebut bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau mendominasi penyumbang inflasi. Beberapa komoditas yang mencatatkan kenaikan tertinggi meliputi bawang merah, tomat, daging ayam ras, dan minyak goreng.
“Delapan dari sepuluh komoditas penyumbang utama inflasi merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, dengan empat komoditas andil tertinggi bawang merah, tomat, daging ayam ras dan minyak goreng,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (2/12).
Berdasarkan data BPS, harga bawang merah melonjak tajam dengan inflasi sebesar 24,87 persen, sedangkan tomat mencatat inflasi hingga 58,88 persen. Komoditas lainnya seperti daging ayam ras dan minyak goreng masing-masing mengalami inflasi sebesar 2,03 persen dan 2,17 persen.
Amalia menjelaskan, lonjakan harga bawang merah dipicu oleh berkurangnya hasil panen petani akibat musim kemarau yang mencapai puncaknya.
“Kementan mencatat penanaman bawang merah oleh petani pada Agustus-September 2024 yang akan dipanen di November 2024 secara umum sangat terbatas karena memasuki puncak musim kemarau, produksi bawang merah turun,” pungkasnya.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google NewsÂ