Jumat, November 8, 2024
spot_img

Sri Rejeki Isman Tbk Resmi Pailit Akibat Utang Menggunung

EMITEN tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex resmi dinyatakan pailit akibat utang yang menggunung, dengan total liabilitas mencapai US$1,6 miliar atau sekitar Rp25,01 triliun. Sementara itu, ekuitas perusahaan telah mencatatkan defisiensi modal sebesar -US$980,56 juta.

Berdasarkan laporan keuangan per semester I-2024, liabilitas SRIL didominasi oleh liabilitas jangka panjang, yang tercatat sebesar US$1,47 miliar. Liabilitas jangka pendeknya juga signifikan, mencapai US$131,42 juta. Salah satu pos terbesar dalam liabilitas jangka panjang SRIL adalah utang bank, yang mencapai US$809,99 juta atau sekitar Rp12,66 triliun. Hingga paruh pertama tahun ini, terdapat 28 bank yang memiliki tagihan kredit jangka panjang atas Sritex.

- Advertisement -

Dari 28 bank tersebut, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjadi kreditur utama dengan utang bank jangka panjang mencapai US$71,30 juta atau sekitar Rp1,11 triliun. Selain itu, BCA juga memiliki tagihan utang bank jangka pendek sebesar US$11,37 juta di SRIL.

Di posisi kedua dalam daftar kreditur adalah State Bank of India, Cabang Singapura, dengan total kredit sebesar US$43,89 juta. PT Bank QNB Indonesia menempati posisi ketiga dengan utang sebesar US$36,94 juta, sementara Citibank NA, Indonesia berada di posisi keempat dengan total kredit sebesar US$35,83 juta. Di posisi kelima, PT Bank Mizuho Indonesia mencatatkan akumulasi kredit sebesar US$33,7 juta.

- Advertisement -

Berikut adalah daftar utang bank jangka panjang Sritex per Juni 2024:

  1. PT Bank Central Asia Tbk – US$71,30 juta
  2. State Bank of India, Singapore Branch – US$43,89 juta
  3. PT Bank QNB Indonesia Tbk – US$36,94 juta
  4. Citibank N.A., Indonesia – US$35,83 juta
  5. PT Bank Mizuho Indonesia – US$33,70 juta
  6. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk – US$33,27 juta
  7. PT Bank Muamalat Indonesia – US$25,45 juta
  8. PT Bank CIMB Niaga Tbk – US$25,34 juta
  9. PT Bank Maybank Indonesia Tbk – US$25,16 juta
  10. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah – US$24,80 juta
  11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk – US$23,81 juta
  12. Bank of China (Hong Kong) Limited – US$21,78 juta
  13. PT Bank KEB Hana Indonesia – US$21,53 juta
  14. Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd. – US$20 juta
  15. Woori Bank Singapore Branch – US$19,87 juta
  16. Standard Chartered Bank – US$19,57 juta
  17. PT Bank DBS Indonesia – US$18,24 juta
  18. PT Bank Permata Tbk – US$16,71 juta
  19. PT Bank China Construction Indonesia Tbk – US$14,91 juta
  20. PT Bank DKI – US$9,13 juta
  21. Bank Emirates NBD – US$9,61 juta
  22. ICICI Bank Ltd., Singapore Branch – US$6,96 juta
  23. PT Bank CTBC Indonesia – US$6,95 juta
  24. Deutsche Bank AG – US$6,82 juta
  25. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk – US$4,97 juta
  26. PT Bank Danamon Indonesia Tbk – US$4,52 juta
  27. PT Bank SBI Indonesia – US$4,38 juta
  28. MUFG Bank, Ltd. – US$23,78 juta

Dengan situasi ini, SRIL menghadapi tantangan besar untuk merestrukturisasi utangnya dan mencari solusi untuk mengatasi kondisi keuangannya yang kritis. Pailitnya perusahaan ini menjadi sorotan bagi industri tekstil dan keuangan di Indonesia.

 

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img