Senin, November 3, 2025
spot_img

Sejumlah Bank Gencarkan Penjualan Aset Bermasalah

Sejumlah bank di Indonesia semakin giat mengoptimalkan penjualan aset bermasalah dari kredit debitur yang telah dihapus buku, yang berdampak positif pada peningkatan pendapatan recovery. Hingga pertengahan kuartal III-2024, langkah ini terlihat berhasil, terutama di PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dan PT Bank Raya Indonesia Tbk.

BTN melaporkan peningkatan pendapatan recovery sebesar 60% secara tahunan, mencapai lebih dari Rp 470 miliar hingga Agustus 2024. Direktur Assets Management BTN, Elisabeth Novie Riswanti, menjelaskan bahwa peningkatan ini terjadi secara merata di segmen kredit komersial dan konsumer. BTN juga aktif melakukan investor gathering dan bekerja sama dengan balai lelang swasta, serta memanfaatkan platform digital seperti Portal RumahMurah untuk mempermudah akses masyarakat terhadap agunan siap jual. “Pada kuartal IV tahun 2024, direncanakan akan dilakukan Bulksales,” ujar Elisabeth.

- Advertisement -

Sejalan dengan upaya penjualan aset bermasalah, kualitas kredit BTN juga menunjukkan perbaikan, dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) Gross turun 31 basis poin pada Agustus 2024 dibandingkan tahun lalu. BTN memproyeksikan rasio NPL akan turun di bawah 3% hingga akhir 2024.

Sementara itu, Bank Raya juga mencatatkan peningkatan pendapatan recovery dari penjualan aset bermasalah, mencapai sekitar Rp 338 miliar hingga Agustus 2024, terutama dari segmen usaha menengah. Langkah-langkah ini mencerminkan upaya bank-bank di Indonesia untuk memperbaiki portofolio kredit dan meningkatkan efisiensi operasional di tengah tantangan ekonomi.

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img