InfoEkonomi.ID – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa hengkangnya sejumlah bank asing dari Indonesia disebabkan oleh ketidakmampuan bersaing dan perubahan kebijakan di negara asal mereka. Sementara bank-bank dari negara-negara Asia justru gencar memasuki pasar Indonesia karena melihat potensi jangka panjang yang signifikan.
Melansir liputan6.com, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menjelaskan dalam Focus Group Discussion di Jakarta pada Selasa (8/10), “Bank-bank asal Amerika Serikat, Eropa, dan Australia hengkang dari Indonesia karena kebijakan sentral dari bank. Mereka menyadari bahwa bersaing dengan bank lokal di sektor ritel sangat berat, sehingga mereka lebih memilih fokus pada sektor korporasi.”
Sejumlah bank asing, termasuk Citibank yang menutup bisnis consumer banking di Indonesia, telah melakukan langkah signifikan. Citibank menjual bisnisnya kepada UOB senilai US$ 1,1 miliar. Standard Chartered juga menjual bisnis retail banking termasuk kartu kredit kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan beralih ke strategi digital. Commonwealth Bank dari Australia baru-baru ini menjual seluruh sahamnya di PT Bank Commonwealth Indonesia kepada PT OCBC Indonesia Tbk (NISP) dengan alasan fokus pada pembenahan perekonomian Australia.
Di sisi lain, bank-bank asal Asia menunjukkan agresivitas dalam ekspansi mereka di Indonesia. Dian menyoroti bahwa investor dari Cina dan Jepang siap melakukan akuisisi bank-bank yang ada, mencerminkan keyakinan mereka terhadap potensi ekonomi Indonesia.
Beberapa bank besar Asia yang telah berinvestasi di Indonesia termasuk Bangkok Bank, yang menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Permata Tbk (BNLI) setelah membeli saham dari Standard Chartered dan PT Astra International Tbk. Industrial Bank of Korea dan KB Kookmin Bank juga telah melakukan investasi signifikan di bank-bank Indonesia, menunjukkan komitmen mereka untuk tumbuh di pasar ini.
Dengan demikian, pergeseran ini mencerminkan dinamika pasar perbankan Indonesia yang terus berkembang, di mana bank-bank Asia berusaha mengambil kesempatan di tengah keluarnya bank-bank dari negara Barat.
































