Sabtu, Februari 8, 2025
spot_img

Ilmuwan Uji Coba AI untuk Prediksi Umur Manusia

INGGRIS akan segera meluncurkan alat kecerdasan buatan (AI) untuk membantu dokter mengidentifikasi pasien jantung berisiko tinggi dalam uji coba yang dijadwalkan. Langkah ini diambil menyusul penelitian yang menunjukkan bahwa AI dapat memprediksi risiko kematian seseorang dalam beberapa tahun setelah pemindaian jantung.

Menurut Euronews, tim peneliti global yang dipimpin oleh Imperial College London telah menguji model AI mereka, yang disebut estimasi risiko AI-ECG (AIRE), terhadap jutaan hasil elektrokardiogram (EKG).

- Advertisement -

Hasilnya menunjukkan bahwa model ini mampu memprediksi potensi kematian dengan akurasi 78 persen dalam satu dekade setelah EKG dilakukan. Selain itu, alat ini juga diklaim efektif dalam memprediksi serangan jantung, gagal jantung, dan masalah irama jantung.

“Model ini dapat memberikan manfaat besar bagi NHS dan secara global,” kata Dr. Fu Siong Ng, peneliti elektrofisiologi jantung di Imperial College London, dalam pernyataan resminya. Uji coba pada pasien manusia direncanakan akan dilakukan di beberapa lokasi di London dan diperkirakan akan dimulai pada pertengahan 2025.

- Advertisement -

Para ahli menjelaskan bahwa EKG bertenaga AI sudah digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung, tetapi belum menjadi bagian dari perawatan medis rutin. “Ini dapat membuat penggunaan EKG melampaui kemampuan sebelumnya dengan membantu menilai risiko masalah jantung di masa mendatang, serta risiko kematian,” tambah Bryan Williams, kepala ilmiah dan petugas medis di British Heart Foundation.

Meskipun ada potensi kesalahan dalam prediksi AI, terutama terkait faktor lain yang mungkin tidak terdeteksi, peneliti menekankan bahwa model ini dapat mendeteksi perubahan halus dalam struktur jantung. “Model AI mendeteksi detail lebih jauh serta halus sehingga dapat ‘menemukan’ masalah dalam EKG yang tampak normal,” ungkap Dr. Arunashis Sau, dokter klinis akademis di Imperial College London.

Sau juga menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menentukan peran model AI dalam diagnosis dan perawatan di masa depan. “Hal ini dapat berdampak positif terhadap cara pasien dirawat dan pada akhirnya meningkatkan harapan dan kualitas hidup pasien,” tutup Ng.

Dengan peluncuran alat ini, Inggris berpotensi memimpin dalam inovasi kesehatan yang menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan deteksi dan perawatan penyakit jantung.

- Advertisement -

 

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img