InfoEkonomi.ID – Manajemen IFG (Indonesia Financial Group) berharap agar pemegang polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang belum berpartisipasi dalam program restrukturisasi segera mengikuti langkah tersebut. Hingga saat ini, 99,7% pemegang polis Jiwasraya telah menyetujui untuk ikut restrukturisasi.
Wakil Direktur Utama IFG, Haru Koesmahargyo, menyampaikan bahwa pemegang polis yang tidak mengikuti program restrukturisasi akan menerima bagian dari sisa aset Jiwasraya.
“Kami masih mengharapkan mereka ikut restrukturisasi. Tentu ini adalah pilihan mereka. Yang tidak ikut akan mengambil sisa aset yang ada di Jiwasraya,” ujarnya dalam acara Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas di Sarinah, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/10).
Haru menjelaskan bahwa nilai total polis Jiwasraya sebelumnya mencapai Rp 38 triliun. Namun, setelah menghadapi berbagai masalah, aset yang bisa menopang kewajiban tersebut kini hanya tersisa Rp 9 triliun. Selisih ini kemudian ditutup melalui APBN dan IFG untuk menyelesaikan masalah yang ada. Meskipun demikian, ia meyakini masih ada aset tersisa di Jiwasraya, tetapi besarannya akan dijelaskan oleh manajemen Jiwasraya.
Ia menambahkan bahwa proses penutupan Jiwasraya dijadwalkan berlangsung tahun ini, di mana tim likuidator akan masuk untuk mengurus sisa aset yang ada. “Sekarang Jiwasraya sudah dalam pembatasan kegiatan usaha. Izin usahanya akan dicabut tahun ini, setelah itu tim likuidator akan mengurus sisa-sisa aset, termasuk hak karyawan dan pemegang polis,” tutup Haru.
Dengan dorongan ini, IFG berharap semua pemegang polis Jiwasraya dapat mengambil langkah yang tepat demi perlindungan investasi mereka.
