CENTRE for Strategic and International Studies (CSIS) mengemukakan kritik terhadap program hilirisasi pemerintah yang dinilai cenderung proteksionis dan seakan antiglobalisasi.
Direktur Eksekutif CSIS, Yose Rizal Damuri, menekankan bahwa globalisasi adalah keniscayaan yang tidak bisa diabaikan. “Hilirisasi saya pikir ini tujuannya untuk meningkatkan nilai tambah dan itu tentunya kita inginkan juga semuanya. Tetapi, bagaimana caranya? Bagaimana hilirisasi itu dijalankan itu juga sangat berpengaruh,” jelas Yose dalam tayangan kanal YouTube CSIS Indonesia, Jumat (25/10).
Yose menilai bahwa hilirisasi seharusnya tidak hanya terfokus pada pasar domestik. Dia mengingatkan bahwa rantai nilai (value chain) sebuah produk tidak terbatas di Indonesia. “Jika bahan baku memang berlimpah di Indonesia tetapi industri domestik belum memungkinkan, maka tidak salah pengelolaannya dilakukan di negara lain sehingga biaya produksinya lebih murah,” tambahnya. Menurut Yose, hilirisasi perlu dilakukan dalam konteks regional dan global untuk mengoptimalkan tujuan yang ingin dicapai.
Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa pemerintah berupaya membangun ekosistem dari hulu ke hilir di dalam negeri. “Dahulu nikel hanya diolah menjadi stainless steel, kini kami juga sedang membangun industrinya,” ungkap Rosan di Jakarta Selatan pada Selasa (15/104). Dia menjelaskan bahwa kementeriannya akan mengutamakan hilirisasi sebagai target jangka pendek.
Rosan juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya penambahan nilai komoditas dalam program hilirisasi. “Kita akan lihat dalam hilirisasi ini added value [penambahan nilai], apa yang bisa kita dorong supaya ini bisa berjalan terlebih dahulu,” ujarnya. Fokus utama hilirisasi saat ini masih pada komoditas pertambangan seperti nikel, namun Rosan berkomitmen untuk memperluas fokus tersebut ke komoditas unggulan lain, termasuk rumput laut dan perikanan.
Kritik dari CSIS menunjukkan perlunya keseimbangan antara kebijakan hilirisasi yang mendukung industri domestik dan keterbukaan terhadap pasar global. Dengan demikian, program hilirisasi dapat benar-benar memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia secara menyeluruh.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News