PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memberikan sumbangan dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk pengadaan alat operasi katarak, termasuk satu unit Phacoemulsification Machine dan dua unit Microscope kepada Seksi Buta Katarak Persatuan Dokter Mata Indonesia (SPBK PERDAMI) Pusat, serta satu unit Phacoemulsification Machine untuk SPBK Perdami Jakarta.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menegaskan bahwa gangguan penglihatan, terutama katarak, masih menjadi masalah utama di Indonesia.
Sejalan dengan upaya pemerintah untuk menurunkan prevalensi gangguan penglihatan akibat katarak, BCA terus berkomitmen melaksanakan operasi katarak gratis di berbagai daerah, termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga akhir 2023, program operasi katarak gratis dari Bakti BCA telah memberikan manfaat kepada lebih dari 8.100 pasien di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2024, BCA berencana menggelar operasi katarak gratis untuk lebih dari 470 pasien di beberapa lokasi, termasuk Namrole dan Banda Neira di Maluku, Pasangkayu di Sulawesi Barat, serta Bengkulu Tengah dan Kota Banjar di Jawa Barat.
Salah satu pasien yang mendapat manfaat dari program ini adalah Yohanes, seorang petani berusia 47 tahun. Ia mengalami katarak selama beberapa bulan dan terhalang untuk bekerja akibat kendala biaya operasi. Yohanes menceritakan bahwa sebelum mengalami katarak, ia bisa bekerja lebih intensif, tetapi setelah terkena penyakit tersebut, ia hanya bisa bertani tiga kali seminggu.
Ia sangat bersyukur atas kesempatan untuk sembuh melalui operasi katarak gratis dan berharap program ini dapat terus berlanjut untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama bagi mereka yang kurang mampu. “Saya berharap agar operasi katarak gratis bisa diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Yohanes.
Dengan komitmen BCA dalam memerangi katarak, diharapkan semakin banyak pasien yang mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang diperlukan, serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat di seluruh Indonesia.