Jumat, Oktober 10, 2025
spot_img

Investasi ASEAN Capai US$ 350 Miliar, Indonesia Hanya Terima 10%

InfoEkonomi.ID Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa Indonesia hanya memperoleh 10% dari total investasi yang masuk ke kawasan Asia Tenggara (ASEAN), yang diperkirakan mencapai US$ 350 miliar.

“Dan kalau kita lihat total investasi ke ASEAN itu US$ 340, hampir US$ 350. Total yang ke Indonesia berapa sih? itu hanya 10%, US$ 30 miliar our FDI (foreign direct investment),” katanya dalam APEC BAC Indonesia: Optimisme dan Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta, Sabtu (30/8/2024).

- Advertisement -

Ia menambahkan bahwa potensi ekonomi Indonesia sebenarnya cukup besar, mencakup 40% dari total ekonomi ASEAN. Indonesia juga memiliki 40% dari total populasi ASEAN, yakni sekitar 280 juta orang, serta luas geografis yang mencakup 40% wilayah kawasan.

Rosan menilai Indonesia seharusnya bisa mendapatkan 40% dari total investasi yang masuk ke ASEAN. Namun, kenyataannya tidak demikian karena masalah kepastian hukum. “Jadi mestinya kalau diambil rata, dari US$ 350 miliar mestinya 40% investasinya masuk Indonesia. Tapi itu tidak terjadi, kenapa? Salah satunya adalah kepastian rule of law kita,” imbuh dia.

- Advertisement -

Menurut Rosan, investor membutuhkan kepastian dan cenderung menghindari kejutan. Mereka menginginkan rencana usaha yang terstruktur sehingga bisa menghitung risiko dengan baik.

“Karena orang mau investasi itu nggak suka surprise. Kita maunya semua terukur, terstruktur, sehingga kita bisa melakukan assesment dari risiko kita dengan baik. Kita maunya semuanya diperhitungkan. Itu yang dibutuhkan dalam investasi,” jelas Rosan.

Rosan juga menyoroti kurangnya sosialisasi mengenai insentif investasi, meskipun aturan terkait sudah ada sejak lama. Ia menyebutkan bahwa hal ini perlu segera ditangani untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Rosan lalu membeberkan potensi Indonesia dengan bonus demografi yang dimiliki. Saat ini masyarakat usia produktif lebih mendominasi, namun akan berakhir sekitar tahun 2039 sampai 2040.

- Advertisement -

“Umur rata-rata orang Indonesia sekarang adalah 30 tahun, jadi very-very productive. Tetapi bonus demografi ini kan akan habis kurang lebih tahun 2039-2040. Jadi window ini hanya 15 sampai 16 tahun lagi. Kalau ini kita tidak memanfaatkan baik, ini akan menjadi beban demografi ke depannya,” ungkapnya.

Secara historis, negara yang gagal memanfaatkan bonus demografi cenderung mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu Rosan menyebut pertumbuhan ekonomi harus digenjot dalam kurun waktu 15-16 tahun.

Artikel ini telah tayang di detikfinance dengan judul “Menteri Jokowi Ungkap Biang Kerok yang Bikin Investor Ogah Masuk RI”

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img