Rabu, Januari 15, 2025
spot_img

Ini Dia yang Lagi Viral, Doom Spending

InfoEkonomi.ID – Di tengah ketidakstabilan ekonomi global, muncul fenomena Doom Spending yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan Gen Z. Fenomena ini merujuk pada perilaku pengeluaran yang tidak terkendali, di mana seseorang berbelanja secara impulsif tanpa berpikir panjang, terutama saat stres atau khawatir tentang masa depan. Psychology Today menjelaskan bahwa belanja semacam ini seringkali dilakukan sebagai bentuk pelarian dari tekanan psikologis terkait kondisi ekonomi.

Teknologi modern, seperti smartphone, turut memperburuk keadaan. Informasi tentang isu-isu global, seperti ekonomi, perang, hingga lingkungan, dengan mudah diakses, yang meningkatkan kecemasan. Ditambah lagi, fitur Buy Now Pay Later (BNPL) memudahkan individu untuk berbelanja impulsif tanpa harus membayar langsung.

- Advertisement -

Survei Intuit Credit Karma di AS pada November 2023 menyoroti tren Doom Spending, dengan lebih dari 1.000 responden. Hasil survei menunjukkan bahwa 96% masyarakat AS merasa khawatir dengan kondisi ekonomi, sementara lebih dari seperempatnya menggunakan uang untuk meredakan stres.

Di Indonesia sendiri, fenomena ini belum dikaji secara resmi, namun ekonom dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, mencatat adanya gejala yang bisa memicu Doom Spending di Tanah Air. Dengan bonus demografi mayoritas usia produktif seperti Gen Z dan milenial, serta literasi keuangan yang masih rendah, Indonesia berpotensi menghadapi masalah yang sama.

- Advertisement -

Menurut data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, Indeks Literasi Keuangan Nasional Indonesia hanya berada di angka 65,43%. Sementara itu, negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand mencatat tingkat literasi yang jauh lebih tinggi, masing-masing mencapai 88,37%, 97,55%, dan 95,58%.

Yusuf menjelaskan bahwa perilaku Doom Spending kerap muncul saat ekonomi tidak stabil dan ketakutan terhadap masa depan meningkat. Ia menekankan pentingnya pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri guna mencegah perilaku ini semakin meluas.

“Sampai saat ini, belum ada solusi konkret untuk menghadapi fenomena ini, dan selama masalah ini tidak ditangani dengan serius, perilaku Doom Spending akan semakin mudah terjadi,” tutup Yusuf.

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email [email protected]

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Ikuti Kami

4,488FansSuka
6,727PengikutMengikuti
2,176PelangganBerlangganan

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img