InfoEkonomi.ID – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD menyatakan kesiapannya mengeksekusi sejumlah program strategis ketahanan pangan di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, mengungkapkan bahwa sebagai holding BUMN pangan, peran ID FOOD sangat penting dalam pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) serta stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Menurut Sis Apik, kinerja ID FOOD terus menunjukkan perbaikan sejak resmi dibentuk pada 2022. Pada tahun 2023, perusahaan mencatatkan aset sebesar Rp29,09 triliun, meningkat 1,42% dari tahun sebelumnya, dengan tren pertumbuhan aset rata-rata sebesar 14% sejak 2020 hingga 2023. Hingga semester I/2024, aset ID FOOD kembali tumbuh menjadi Rp30 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh penambahan portofolio bisnis baru, termasuk sektor pertanian, peternakan, perikanan, garam, dan logistik, yang disertai pengembangan fasilitas dan aset strategis. “Penambahan ini mendukung sinergi kami dengan pemerintah untuk mencapai ketahanan dan swasembada pangan nasional,” tegas Sis Apik dikutip dari bisnis.com.
Selain itu, ID FOOD berhasil membalikkan kondisi keuangan pada 2023 dengan mencetak laba bersih sebesar Rp100,92 miliar, setelah mengalami kerugian sebesar Rp314,59 miliar pada 2022. Meski penjualan perusahaan turun 3,49% menjadi Rp15,23 triliun pada 2023, penurunan beban pokok sebesar 5,58% membantu meningkatkan laba kotor hingga Rp1,97 triliun.
Ke depan, ID FOOD berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperkuat tata kelola perusahaan, dengan tujuan menjadi ujung tombak program-program ketahanan pangan pemerintah yang tengah gencar dilakukan di berbagai lini.