InfoEkonomi.ID – PT JULO Teknologi Finansial (JULO), perusahaan teknologi finansial asal Indonesia yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berhasil meraih dua penghargaan bergengsi di ajang Asian Banking & Finance Retail Banking Awards 2024. Penghargaan tersebut adalah “Financial Inclusion of the Year” dan “Consumer Lending Product of the Year”. Penghargaan ini mengakui inovasi dan kontribusi perusahaan dalam mengubah lanskap layanan keuangan ritel di Asia. JULO menjadi satu-satunya fintech dari Indonesia yang menerima penghargaan di sektor ritel.
Mikhal Anindita, Head of Marketing JULO, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari kerja keras dan kontribusi seluruh tim JULO. Produk JULO kredit digital yang memfasilitasi pinjaman tunai dan transaksi non-tunai dengan cicilan ringan telah memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
“Setelah melalui proses nominasi, penilaian, dan evaluasi oleh para Editor dan perusahaan media industri keuangan di Asia Tenggara, kami sangat gembira menerima penghargaan internasional ini. Penghargaan ini mengukuhkan inovasi layanan finansial berbasis teknologi yang kami tawarkan mampu memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambah Mikhal.
JULO Biaya Pendidikan adalah salah satu fitur unggulan yang menunjukkan komitmen JULO dalam membantu masyarakat Indonesia mengakses produk kredit digital. Fitur ini memudahkan nasabah dalam membayar SPP, uang sekolah, biaya kuliah, kursus, hingga uang gedung, seragam, dan buku melalui aplikasi JULO dengan bunga ringan dan tenor fleksibel. Sejak diluncurkan pada 2023, fitur ini telah membantu lebih dari 12.000 nasabah memenuhi biaya pendidikan mereka.
Mikhal Anindita juga menjelaskan bahwa fitur JULO Biaya Pendidikan telah memberikan dampak positif baik bagi kehidupan pengguna maupun kinerja bisnis perusahaan. Pada tahun 2023, transaksi JULO Biaya Pendidikan tumbuh sebesar 40%, yang berkontribusi pada pertumbuhan penyaluran kredit digital secara keseluruhan sebesar 84%. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat pertumbuhan industri fintech yang dipublikasikan oleh OJK, yaitu sebesar 22%.
“Indonesia memiliki sistem pendidikan terbesar keempat di dunia dengan lebih dari 50 juta siswa di lebih dari 250.000 sekolah. Selain inovasi kami pada JULO Biaya Pendidikan, komitmen kami untuk terus berdampak pada masyarakat melalui bidang pendidikan juga diwujudkan melalui kerjasama dengan UNICEF Indonesia dalam program ‘Corporate Fellowship’ untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak di seluruh Indonesia dalam aspek kesehatan, gizi, pendidikan, dan lingkungan tumbuh yang kondusif,” jelas Mikhal.
Sejak tahun 2016, JULO telah berfokus pada kepuasan nasabah dengan menawarkan produk dan layanan keuangan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kredit digital yang dapat diakses di seluruh Indonesia. Pada tahun 2023, JULO memperluas jangkauannya ke sektor pembiayaan pendidikan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang signifikan.
Adrianus Hitijahubessy, CEO & Co-founder JULO, menegaskan, “Berbagai inovasi dari JULO Kredit Digital akan terus kami kembangkan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah di seluruh Indonesia. JULO akan menjalin lebih banyak kerjasama dengan berbagai mitra strategis ke depannya. Dengan demikian, semakin banyak lapisan masyarakat yang dapat terjangkau oleh akses kredit dan menjadi lebih berdaya secara finansial untuk kualitas hidup yang lebih baik.”
