Sabtu, November 1, 2025
spot_img

Bank BPD Bali Pertahankan Tingkat Bunga Kredit Single Digit Meski BI Rate Naik

InfoEkonomi.ID – PT Bank Pembangunan Daerah Bali (Bank BPD Bali) memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga kreditnya pada single digit, yakni mencapai 8,62 persen per tahun, meskipun suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) naik menjadi 6,25 persen.

Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk mendukung program pemulihan ekonomi.

- Advertisement -

“Kenapa kami tidak menaikkan (bunga kredit) walau pun BI rate naik 6,25 persen? Karena kami mendukung program pemulihan ekonomi,” ujar Sudharma yang dilansir dari ANTARA.

Tingkat bunga kredit yang tetap rendah tersebut diberikan dalam rangka penyaluran kredit promo yang diberi nama “Kusuma Sari”. Selain untuk mendukung ekonomi Bali, kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan volume kredit guna mendongkrak pendapatan dari bunga kredit.

- Advertisement -

Bank BPD Bali, yang memiliki mayoritas saham dimiliki oleh pemerintah daerah Bali, masih dapat mempertahankan tingkat bunga kreditnya karena sebagian besar dana yang mereka kelola berasal dari sumber dana murah (CASA) sebesar 70 persen.

Sudharma menambahkan untuk menghitung besaran bunga kredit dan deposito, menyesuaikan kondisi dan kemampuan masing-masing bank.

Untuk bank pelat merah di daerah itu, sebanyak 70 persen dana yang tersimpan adalah dana murah yakni tabungan dan giro, dan sisanya sebesar 30 persen di antaranya adalah dana mahal atau deposito dengan bunga deposito kisaran tiga persen.

“Setiap bank beda-beda (kebijakannya). Kalau sumber dana bank itu 80 persen adalah deposito, bisa jadi naik (bunga kredit),” imbuhnya.

- Advertisement -

Berdasarkan data BPD Bali, dana pihak ketiga (DPK) selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp30,69 triliun atau naik 9,80 persen jika dibandingkan Desember 2023 sebesar Rp27,9 triliun.

Dari jumlah itu, sekitar 70 persen di antaranya adalah dana murah yakni tabungan sebanyak Rp15,23 triliun dan giro Rp6,06 triliun, sedangkan deposito mencapai Rp9,40 triliun.

Sementara itu, angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL) selama triwulan I-2024 juga dalam kisaran rendah yakni 1,30 persen.

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img