InfoEkonomi.ID – PT Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan penyaluran pembiayaan baru yang lebih tinggi di 2024, setelah sukses mencatat rekor baru di 2023.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja saat dihubungi Selasa (2/1/2024). Meski masih ada sejumlah tantangan, pihaknya optimistis menatap tahun 2024 ini.
“Penyaluran pembiayaan MUF tahun 2023 berhasil mencatatkan rekor baru dan tumbuh sebesar 16% dibandingkan tahun 2022. Sementara untuk rencana tahun 2024 MUF telah mencanangkan target pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru sebesar 20%,” demikian beber Stanley yang dilansir dari Investor.id.
Dia menerangkan, MUF masih akan mengandalkan penyaluran pembiayaan baru atau booking untuk jenis barang berupa mobil.
“Mobil, baik baru maupun bekas, akan tetap menjadi tumpuan pertumbuhan pembiayaan pada Tahun 2024,” imbuh Stanley.
Sejalan dengan target pembiayaan tersebut, anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ini juga telah menyiapkan dan mengusung strategi bisnis ke depan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan terus menambah jaringan pemasaran agar jangkauan perseroan pun dapat semakin luas.
“Di 2023 ada penambahan network 30 titik yang diharapkan akan full productivity di 2024 dan plan 13 new network sepanjang 2024. Lalu penajaman strategi captive Mandiri Auto dan BSI Auto yang akan tumbuh dengan konsisten, serta optimisme prediksi pertumbuhan ekonomi di 5% sampai dengan 5,5%,” urai Stanley.
Di sisi lain, Stanley juga mengungkapkan bahwa sektor industri multifinance masih dihadapkan pada sejumlah tantangan di tahun politik. Kondisi yang paling disorot MUF yaitu menyangkut kualitas pembiayaan, sehingga perlu bagi MUF bertindak lebih berhati-hati dalam menerima permintaan maupun dalam hal mengelola portofolio pembiayaan.
Dalam rangka menyikapi tantangan itu, MUF akan fokus pada peningkatan hubungan dan kerja sama dengan para mitra konvensional maupun digital.
Kemudian melanjutkan pengembangan jaringan baru di area-area potensial sehingga tercipta peluang dan pasar baru bagi perseroan.
“Termasuk penetrasi captive market dari induk perusahaan dan grup, serta terus menerus meningkatkan mutu dan kecepatan layanan. Sehingga dengan upaya tersebut diharapkan pembiayaan baru akan tumbuh sesuai harapan dan kualitas terjaga baik,” pungkas Stanley.

































