InfoEkonomi.ID – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara aktif melakukan kunjungan dan monitoring kepada mitra binaan Usaha Menengah Kecil (UMK) untuk memantau kondisi terkini mitra binaan sebagai komitmen Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Hutama Karya terhadap program pendampingan dan pengembangan mitra binaan selama bulan Juli sampai dengan Agustus 2023, di beberapa wilayah operasional perusahaan, seperti Jabodetabek dan Sumatera Utara.
Melalui kegiatan rutin ini, mitra binaan Hutama Karya diberikan pengetahuan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya literasi keuangan serta pengelolaan bisnis terhadap manajemen usaha.
“Mindset kewirausahaan menjadi salah satu visi kami dalam membentuk karakter wirausaha para pelaku UMK,” ujar Tjahjo Purnomo, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Untuk diketahui, Hutama Karya telah memberikan bantuan pengadaan peralatan dan diklat peningkatan keterampilan pertukangan kepada 30 orang yang memiliki keahlian bidang tersebut selama 6 hari, dimulai pada tanggal 13 – 18 Maret 2023 lalu, di Nommensen Christian Centre (NCC) Sipoholon, Sumatera Utara.
Bantuan sebesar Rp 200 Juta ini dialokasikan oleh Hutama Karya untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertukangan yang berkelanjutan.
Output dari pemberian bantuan tersebut, saat ini HKBP Tarutung sudah memiliki workshop yang menyediakan jasa atau perdagangan mebel yang dapat memproduksi dan menerima pesanan kebutuhan dari HKBP maupun masyarakat luas.
Selain itu, terdapat juga pembangunan Kafe dan Restoran Rumah Doa HKBP dilengkapi dengan sejumlah fasilitas dari hasil produksi workshop yang telah dilakukan.
Terhitung hingga Semester I 2023, lebih kurang 170 UMK yang sudah diberikan peningkatan kapasitas dan peningkatan business skill.
Hingga Semester I 2023 sudah tercapai 89,47% dari target jumlah UMK yang diberikan pembinaan pada tahun 2022 dan 2023.
Setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan kepada UMK di beberapa lokasi, sudah terlihat beberapa dampak terhadap produktivitas UMK khususnya pada indikator pendapatan dan pemasaran produk.