InfoEkonomi.ID – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI jalin kerja sama dengan bank pembangunan daerah (BPD) Bank Riau Kepri Syariah dan Bank Sulselbar.
Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib mengatakan strategi ini diharapkan bisa meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia.
BSI memberikan fasilitas committed line ini dapat ditarik sewaktu-waktu bagi Bank Riau Kepri Syariah. Penarikannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan melalui transaksi Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Perbankan Syariah (SIMA)
Sedangkan untuk Bank Sulselbar, BSI bekerja sama dalam bidang layanan jasa dan produk perbankan, Mulai dari treasury, international, commercial atau trade finance, remittance, custodian, joint financing atau sindikasi. Juga dana pensiun, bank note, hasanah card, pembukaan rekening nostro/vostro.
Selain itu, kerja sama dengan Sulselbar meliputi transfer knowledge terkait teknologi informasi, pengetahuan produk perbankan dan operasional yang berhubungan dengan perbankan Syariah.
“Kami akan terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dan untuk meningkatkan inklusi dan market perbankan di Indonesia,” tutur kata Adib dalam keterangan tertulis pada Senin (5/12).
BSI berhasil mencetak laba bersih mencapai Rp 3,21 triliun atau tumbuh 42% secara year on year (YoY) pada kuartal ketiga 2022. Didukung oleh himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 245,18 triliun, tumbuh 11,86% dengan proporsi DPK didominasi oleh tabungan wadiah, giro dan deposito.
Sedangkan pembiayaan BSI secara keseluruhan sebesar Rp 199,82 triliun tumbuh 22,35%. Segmen pembiayaan terbesar yang menyokong capaian tersebut di antaranya pembiayaan mikro tumbuh 37,32%.
Lalu, pembiayaan kartu tumbuh 35,81% dan pembiayaan gadai tumbuh 30,15%. Raihan ini juga didukung oleh kualitas pembiayaan sehat yang tercermin oleh NPF Nett sebesar 0,59%.