InfoEkonomi.ID – Kementerian Perindustrian atau Kemenperin terus berupaya memberikan dukungan kepada sektor industri nasional untuk meningkatkan daya saingnya sehingga siap menghadapi tantangan terkini dan mampu kompetitif di kancah global. Peningkatan daya saing industri merupakan isu penting yang juga dibahas secara lebih mendalam pada Presidensi G20 Indonesia 2022, khususnya dalam Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG).
“Dari tiga fokus prioritas Presidensi G20 Indonesia, terdapat dua hal yang sejalan dengan upaya Kemenperin untuk mengembangkan inovasi layanan dan jasa industri, yaitu terkait tranformasi digital dan transisi energi,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi pada acara business matching dengan tema “Standardisasi Menuju Ketahanan Industri” yang dilaksanakan di Surabaya, Kamis (17/9).
Guna menjaga pertumbuhan positif di sektor industri, Kepala BSKJI menjelaskan, pihaknya melaksanakan beberapa program strategis dalam rangka pencapaian sasaran pengembangan jasa industri. Misalnya, penyusunan klasifikasi aktivitas jasa industri, pemetaan kontribusi jasa industri dalam PDB nasional, penyusunan neraca jasa industri, dan penyusunan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peta Panduan Pengembangan Jasa Industri.
Berikutnya, peningkatan infrastruktur pendukung Jasa Industri, peningkatan komponen lokal dalam pemberian layanan jasa industri, penguatan peran balai-balai di lingkungan Kemenperin dalam pemberian layanan jasa industri (sertifikasi, pengujian, kalibrasi, konsultasi, rancang bangun perekayasaan industri, pendampingan), serta peningkatan kompetensi SDM jasa industri melalui Bimbingan Teknis dan Sertifikasi (penyusunan SKKNI, pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, pembentukan Tempat Uji Kompetensi).
“Kami juga melakukan peningkatan peran jasa industri dalam rantai pasok dan perdagangan jasa internasional, serta peningkatan produktivitas dan efisiensi jasa industri dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, termasuk teknologi industri 4.0,” sebut Doddy.