InfoEkonomi.ID – Berkontribusi penuh dalam menyokong ketahanan air dan pangan di Semarang, PT Brantas Abipraya (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang infrastruktur dan investasi ini tengah mengerjakan pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Ditargetkan tuntas pada akhir 2024, bendungan ini nantinya dapat menyuplai tiga daerah di Kabupaten Semarang, yaitu Semarang, Demak dan Grobogan. Bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Brantas Abipraya akan menyelesaikan paket III bendungan ini.
“Dengan masa pelaksanaan proyek selama 1.529 hari kalender, Brantas Abipraya mulai mengerjakan Bendungan Jragung ini pada tahun 2020. Nantinya bendungan ini dapat memenuhi kebutuhan irigasi pertanian masyarakat Kabupaten Semarang,” ujar Miftakhul Anas selaku Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya.
Anas menambahkan, Bendungan Jragung ini nantinya dapat meningkatkan suplai Daerah Irigasi (D.I) Jragung sebesar 475 hektar, sehingga bendungan di Semarang ini dapat mengairi irigasi lahan pertanian seluas 4.528 hektar. Selain untuk irigasi, bendungan ini juga dimanfaatkan sebagai sumber air baku sebesar 1 meter kubik per detik. Bendungan garapan Brantas Abipraya ini juga mampu mengurangi risiko banjir area hilir dari 378.000 meter kubik per detik menjadi 170.000 meter kubik per detik, sehingga mampu mereduksi banjir sebesar 45%.
“Tak hanya itu, bendungan ini juga berpotensi menjadi destinasi wisata di Kabupaten Semarang. Keberadaannya pun memiliki manfaat sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 1.400 KW,” tambahnya.
Dikenal sebagai BUMN terunggul dalam pembangunan bendungan, melalui sederet bendungan yang dibangun, Brantas Abipraya membuktikan komitmennya dalam mendukung Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur penunjang ketahanan air. Seperti diketahun pada periode tahun 2015-2025, pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) PUPR membangun 61 bendungan untuk mencapai ketahanan inklusif pada air, pangan, dan energi. Di samping penunjang ketahanan air, pembangunan bendungan di berbagai wilayah Indonesia juga bertujuan meningkatkan ketahanan pangan secara nasional.
“Kami optimis pembangunan Bendungan Jragung ini dapat rampung tepat waktu dengan kualitas mutu yang unggul. Selain Bendungan Jragung, Brantas Abipraya juga tengah menuntaskan Bendungan Semantok yang nantinya akan menjadi bendungan terpanjang di Asia Tenggara, Bendungan Ciawi yang merupakan bendungan kering pertama dan Bendungan Bener yang nantinya menjadi bendungan tertinggi di Indonesia. Di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, kami juga hadir dalam pembangunan Bendungan Sepaku Semoi,” tutup Anas.