InfoEkonomi.ID – PT Permodalan Nasional Madani atau PNM terus meningkatkan pemberdayaan dan pendampingan terhadap para pelaku usaha mikro, termasuk pada pelaku usaha wanita.
Hingga Agustus 2022, perusahaan lewat program PNM Mekaar, telah menyalurkan kredit senilai Rp 39,71 triliun. Sebanyak 94,6% disalurkan terhadap nasabah perempuan.
Sedangkan, melalui PNM Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM), perusahaan ini telah menyalurkan kredit sebanyak Rp745,3 miliar kepada pelaku usaha mikro hingga Agustus 2022. Sebanyak 36,2% merupakan nasabah perempuan dan 63,8% debitur laki-laki.
Dalam mendorong perkembangan pelaku usaha mikro, PNM jalin kerja sama dengan Universitas Jendral Soedirman (Unsoed). Kedua menggelar program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) pemberdayaan, pendampingan, dan pelatihan di sektor budidaya lebah madu klanceng kepada nasabah perempuan PNM Mekaar di wilayah Purwokerto.
Direktur Operasional PT PNM Sunar Basuki mengatakan, pihaknya menggadeng Unsoed untuk memberdayakan UMKM karena kampus tersebut punya peta penyebaran potensi lebah klanceng yang tersebar di beberapa wilayah di antaranya, Kab. Banyumas, Pageraji, Langgongsari, Pagelarang, Kemrajen, Pajerukan, Kalibagor, dan Limpakuwus.
“Ternyata banyak nasabah PNM Mekaar di wilayah-wilayah tersebut. Melalui kolaborasi ini, kami berkomitmen dalam memajukan industri madu bagi pengusaha lebah di area Purwokerto,” ujar Sunar dalam keterangan resminya, Selasa (27/9).
Perusahaan melakukan pemberdayaan dan pendampingan (pelatihan) melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang diberikan kepada nasabah PNM Mekaar di wilayah Purwokerto dengan total 50 peserta yang terdiri dari Mekaar Unit Cilongok 2.