Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (11/11), didorong oleh sentimen positif dari perkembangan ekonomi global dan data domestik yang solid.
IHSG naik 46,72 poin atau 0,56 persen ke posisi 8.437,96, sementara indeks LQ45 turut menguat 5,19 poin atau 0,61 persen ke level 850,06.
Menurut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, tren penguatan ini berpeluang berlanjut sepanjang hari karena dukungan dari faktor eksternal maupun internal.
“IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini merespon sentimen global dan domestik,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (11/11).
Dari dalam negeri, optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi terus meningkat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat naik ke level 121,2 pada Oktober 2025, dari sebelumnya 115 pada September 2025, sekaligus menjadi posisi tertinggi sejak April tahun ini.
Kenaikan tersebut mencerminkan daya beli masyarakat yang membaik, sekaligus memperkuat prospek pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir 2025.
Dari kawasan Asia, data inflasi China (CPI) pada Oktober 2025 mencatat kenaikan 0,2 persen year on year (yoy), melampaui ekspektasi pasar yang hanya 0 persen.
Sementara itu, indeks harga produsen (PPI) turun 2,1 persen (yoy), sedikit lebih baik dibanding perkiraan penurunan 2,2 persen (yoy). Kombinasi data tersebut menunjukkan tekanan deflasi di China mulai mereda, memberi sinyal positif bagi stabilitas ekonomi kawasan.
Dari Amerika Serikat, kabar baik datang setelah Senat AS menyetujui langkah prosedural untuk mengakhiri government shutdown yang telah berlangsung selama 40 hari — terpanjang dalam sejarah AS.
Kesepakatan anggaran federal hingga 30 Januari 2026 ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran pasar global dan memulihkan sentimen konsumen.
Sebelumnya, Survei University of Michigan mencatat kekhawatiran atas shutdown telah menekan sentimen konsumen AS ke level terendah dalam tiga tahun, serta menunda publikasi sejumlah data ekonomi utama seperti CPI dan PPI.
Apabila shutdown berlanjut lebih lama, diproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS berisiko negatif pada kuartal IV 2025, terutama jika sektor penerbangan belum pulih sebelum musim liburan Thanksgiving (27 November 2025)
Namun demikian, apabila kesepakatan disahkan, berpotensi memberikan sentimen positif bagi pasar global.
Pada perdagangan Senin (10/11/2025), bursa saham Eropa ditutup kompak menguat, di antaranya Euro Stoxx 50 menguat 1,71 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 1,08 persen, indeks DAX Jerman menguat 1,65 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 1,32 persen.
Bursa saham AS di Wall Street juga kompak ditutup menguat pada Senin (10/11/2025), di antaranya Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,81 persen ditutup di level 47.36860, indeks S&P 500 menguat 1,54 persen ke level 6.832,51, indeks Nasdaq Composite menguat 2,20 persen dan ditutup di level 25.611,75.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 551,93 poin atau 2,20 persen ke 51.232,00, indeks Shanghai menguat 5,91 poin atau 0,14 persen ke 4.012,10, indeks Hang Seng menguat 64,84 poin atau 0,24 persen ke 26.716,00, dan indeks Strait Times menguat 48,37 poin atau 1,09 persen ke 4.536,75.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News
































