PT Bio Farma (Persero) bersama Dewan Pengurus KORPRI Nasional menandatangani nota kesepahaman penyelenggaraan program sejuta vaksin bagi aparatur sipil negara (ASN) pada 18 November 2025 di Jakarta. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan ASN, sekaligus memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Pemasaran Bio Farma, Kamelia Faisal dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Prof. Zudan Arif Fakrulloh serta disaksikan Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Bio Farma, Tugas Ratmono, Komisaris Bio Farma, Didik Kusnaini, dan sejumlah Pejabat dari BKN.
Kerja sama ini juga memperkuat kolaborasi antara Bio Farma dan Dewan Pengurus KORPRI Nasional mengenai program edukasi vaksinasi dan inisiatif untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi anggota Korpri dan lingkungannya di seluruh Indonesia. MoU tersebut menegaskan komitmen kedua pihak untuk menjalankan pendampingan sosialisasi, edukasi, publikasi, dan program bersama lain secara terpadu, sinergis, dan berkesinambungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan ASN dan keluarga mereka.
Komisaris Utama Bio Farma, Tugas Ratmono menegaskan, program vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk membangun manusia Indonesia yang unggul melalui peningkatan kesehatan.
Program ini dirancang untuk memberikan akses vaksinasi yang lebih luas, terutama bagi ASN dan keluarga mereka di seluruh indonesia. Inisiatif tersebut sekaligus menjadi bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan ASN melalui penguatan sektor kesehatan.
”Program vaksinasi ini menjadi poin yang sangat penting, guna membangun manusia Indonesia unggul, yakni dengan cara membangun kesehatannya. Kami sangat berterima kasih dengan kemitraan ini, yang tentunya siap untuk mendukung program ini, yang mungkin akan berkembang dari inovasi-inovasi, sebagaimana apa yang diprogramkan dari vaksinasi ini,” ujar Tugas Ratmono.
Sinergi antara Bio Farma dan Dewan Pengurus KORPRI Nasional diharapkan tidak hanya berhenti pada target satu juta peserta, tetapi berkembang menjadi program berkelanjutan yang memberikan dampak nasional. Sebab, kerja sama ini juga membuka peluang penguatan ekosistem kesehatan nasional.
Dengan pengalaman dan kapasitas yang dimiliki Bio Farma dalam inovasi serta distribusi vaksin, program ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak penerima manfaat di seluruh Indonesia, sejalan dengan agenda pembangunan manusia unggul.
”Kolaborasi ini saya kira bisa membangun ekosistem dalam pemenuhan kesehatan di Indonesia. Dan saya kira menjadi hal yang sangat penting untuk terus ini tidak hanya program yang berhenti di khusus 1 juta ASN, tapi kami sangat berharap dari Bio Farma dengan kolaborasi yang baik ini dikembangkan meluas lagi dan menjadi bagian penting bagi Bio Farma grup untuk memberikan kontribusi di situ. Kami berharap dengan kesinambungan ini sama-sama mewujudkan Indonesia unggul untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045,” tambahnya.
Direktur Pemasaran Bio Farma, Kamelia Faisal, menegaskan bahwa kerja sama ini selaras dengan mandat Bio Farma sebagai BUMN farmasi yang memiliki kapasitas riset, pengembangan, produksi, serta distribusi vaksin nasional.
“Kerja sama ini memperkuat komitmen Bio Farma dalam menghadirkan edukasi kesehatan yang terstruktur dan berbasis bukti, terutama bagi ASN di seluruh Indonesia. Melalui Nota Kesepahaman yang telah disepakati, kami tidak hanya menyediakan produk vaksin, tetapi juga memastikan pendampingan sosialisasi, edukasi, serta dukungan teknis agar program ini berjalan efektif dan berkelanjutan.”
Ia menambahkan bahwa program sejuta vaksin bagi ASN dan keluarga mereka merupakan salah satu bentuk nyata kontribusi Bio Farma dalam memperluas akses vaksinasi dan meningkatkan literasi kesehatan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap ASN memiliki pemahaman yang memadai tentang pentingnya vaksinasi sebagai upaya pencegahan penyakit. Dengan jejaring distribusi dan pengalaman kami dalam program nasional, Bio Farma siap mengawal implementasi program ini dari hulu ke hilir, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.”
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus KORPRI Nasional, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, menyampaikan, KORPRI meneguhkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan ASN, termasuk kesehatan ASN dan keluarga mereka.
”Hari ini kami dari KORPRI meneguhkan sikap untuk mensejahterahkan para ASN dan keluarga ASN. Dalam program ini, salah satu fokusnya adalah penguatan di bidang kesehatan, terutama untuk ASN dan keluarganya,” kata Zudan.
Ia menjelaskan, program sejuta vaksin diarahkan diantaranya untuk pencegahan kanker serviks bagi ASN perempuan dan keluarganya. ”Untuk menggandeng itu, KORPRI menggandeng Bio Farma untuk menjadi mitra dalam menyelenggarakan program nasional, vaksin untuk sejuta ASN. Dan ini sifatnya terbuka, sukarela, bagi yang ingin menjaga kesehatan, meningkatkan kualitas hidup, mari bergabung bersama-sama,” ungkapnya.
Zudan juga mengajak dukungan dari berbagai pihak agar program ini berjalan optimal. ”Dan ini tentu kami membutuhkan dukungan dari para menteri, gubernur, bupati/walikota, serta rekan-rekan pengurus KORPRI di kementerian, lembaga. Mari kita sama-sama menyehatkan ASN, keluarga ASN dan seluruh masyarakat luas,” pungkasnya.
Inisiatif ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan penguatan layanan kesehatan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta perlindungan bagi perempuan dan anak sebagai prioritas pembangunan nasional. Melalui sinergi yang kuat antar pemangku kepentingan, program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan derajat kesehatan ASN dan keluarganya, tetapi juga menjadi katalis penguatan ketahanan kesehatan nasional, sehingga Indonesia kian siap menyongsong visi Indonesia Emas 2045 dengan aparatur yang sehat, produktif, dan berdaya saing.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News
































