Selasa, September 23, 2025
spot_img

Komitmen Pegadaian Jalankan Zero Waste Melalui Bank Sampah

Berangkat dari inisiatif yang berfokus pada kepedulian terhadap lingkungan hidup, Pegadaian menjalankan program berbasis zero waste untuk masyarakat Indonesia, yaitu Bank Sampah.

Bank Sampah Pegadaian sudah berjalan sejak tahun 2018 dengan mengusung konsep mengemaskan sampah. Mari kenali Bank Sampah lebih jauh di artikel kali ini.

- Advertisement -

Apa Itu Bank Sampah?

Bank Sampah adalah fasilitas yang dikelola oleh Pegadaian untuk masyarakat Indonesia di bidang pengelolaan sampah dengan menerapkan prinsip 3R (ReduceReuse, dan Recycle).

Penyelenggaraan Bank Sampah ditujukan sebagai sarana edukasi, perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah, dan pelaksanaan ekonomi sirkular yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat badan usaha, dan/atau pemerintah daerah sesuai Peraturan Menteri LH No. 14 Tahun 2021.

- Advertisement -

Secara garis besar, fasilitas Bank Sampah Pegadaian memiliki empat tujuan utama, yaitu:

  • – Mengubah pola pikir dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah secara tepat.
  • – Melatih masyarakat dalam mengelola sampah menjadi produk lain yang lebih bermanfaat melalui Guna Ulang dan Daur Ulang.
  • – Mengedukasi masyarakat Indonesia tentang investasi emas melalui pengelolaan sampah.
  • – Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyerahan sampah yang bisa dikonversi menjadi Tabungan Emas.

PT Pegadaian melakukan penandatanganan Komitmen Bersama Permen LHK No. 14 Tahun 2021 dengan beberapa pemerintah kota dan kabupaten berikut:

  • – Pemerintah Kabupaten
    • a. Jember.
    • b. Pangandaran.
    • c. Bangli.
  • – Pemerintah Kota
    • a. Jakarta Pusat.
    • b. Padang.
    • c. Makassar.
    • d. Medan.
  • – Pemerintah Provinsi
    • a. Sulawesi Selatan.
    • b. Kepulauan Riau.
    • c. Lampung.
    • d. Sumatra Utara.
    • e. Jawa Tengah.
    • f. Jawa Barat.
    • g. Nusa Tenggara Barat.
    • h. Kalimantan Timur.

Tercatat dari Januari hingga Desember 2024, total sampah yang diserap oleh Bank Sampah mencapai angka 6,669 ton.

Capaian edukasi Bank Sampah pun signifikan dengan jumlah masyarakat teredukasi sebanyak 46.247 jiwa.

- Advertisement -

Tercatat pula 15.329 nasabah Bank Sampah Tabungan Emas dan 47.135 nasabah Bank Sampah Binaan per tahun 2024.

Implementasi Bank Sampah Pegadaian dapat berjalan dengan baik dari tahun ke tahun berkat dukungan dari FORSEPSI (Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia).

Memilah Sampah Menabung Emas (MSME)

Bank Sampah merupakan salah satu fasilitas yang tergabung dalam program Memilah Sampah Menabung Emas (MSME).

Program yang dikelola oleh Pegadaian untuk masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan hidup dan mendorong praktik pengelolaan sampah di Indonesia dengan lebih baik.

MSME telah berkontribusi secara signifikan terhadap ekonomi masyarakat dengan Social Return on Investment (SROI) sebesar 1:11,9. Artinya, Rp1 investasi berhasil menghasilkan Rp11,9 dalam manfaat sosial melalui program MSME.

Inisiatif untuk membentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup lainnya yang berada dalam kategori MSME adalah sebagai berikut:

  • Pendampingan 425 Bank Sampah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
  • Program Literasi Keuangan dan Investasi Emas untuk edukasi masyarakat.
  • Green Life Action Movement (GLAM) untuk karyawan Pegadaian.
  • Penguatan sarana dan prasarana Bank Sampah yang mendapatkan pembinaan.
  • Perlombaan inovasi Bank Sampah.
  • Inovasi pengelolaan Bank Sampah.
  • Pemberian Tabungan Emas kepada masyarakat yang aktif berpartisipasi.

MSME menerapkan lima langkah dalam prosedur pemilahan sampah yang berakhir pada menabung emas. Berikut alurnya:

  1. Nasabah Bank Sampah mengunjungi Bank Sampah terdekat untuk menyerahkan setoran sampah yang sudah dipilah.
  2. Petugas Bank Sampah melakukan pengecekan dan klasifikasi kembali jenis sampah yang disetorkan nasabah.
  3. Petugas Bank Sampah melakukan penimbangan terhadap sampah yang telah disetorkan kepada warga secara terpisah.
  4. Petugas melakukan pencatatan nominal konversi setoran sampah ke rupiah pada buku Tabungan Sampah nasabah setelah penimbangan dilakukan.
  5. Saldo yang masuk ke Tabungan Sampah dapat dikonversikan menjadi Tabungan Emas Pegadaian atas nama nasabah.

Setelah proses menabung lewat penyetoran sampah tersebut selesai, nasabah dapat melakukan pengecekan tambahan saldo Tabungan Emas melalui aplikasi Pegadaian Peduli.

MSME merupakan inisiatif yang berada di bawah lingkup The Gade Environment dan dikelola melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pegadaian untuk mendukung upaya pengelolaan sampah secara tepat demi terjaganya lingkungan hidup di Indonesia.

Capaian dari Bank Sampah yang merupakan bagian dari inisiatif MSME disambut baik oleh masyarakat Indonesia dengan hasil nyata, baik dalam kebersihan lingkungan maupun kesejahteraan ekonomi, melalui Bank Sampah.

Lingkungan yang lebih baik dimulai dari pengelolaan sampah secara bijaksana. Upaya ini dapat membantu menjamin kesejahteraan hidup masyarakat.

Selagi membersihkan lingkungan dari sampah, masyarakat pun dapat mendapatkan keuntungan dari Tabungan Sampah yang dapat dikonversikan menjadi Tabungan Emas.

Melalui Bank Sampah dan inisiatif MSME lainnya, Pegadaian menjamin masyarakat bisa mendapatkan manfaat lingkungan serta finansial sekaligus.

Pegadaian akan terus mengoptimalkan upaya dalam menjaga lingkungan dengan mengajak masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam program-program The Gade Environment di masa depan.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img