Selasa, September 23, 2025
spot_img

IHSG Menguat, Pasar Cermati Keputusan Suku Bunga BI dan The Fed

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (17/9), di tengah sentimen pelaku pasar yang menunggu arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat.

IHSG naik 6,72 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.964,42. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga bergerak positif, menguat 0,54 poin atau 0,07 persen ke level 807,48.

- Advertisement -

Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menyebutkan IHSG pada hari ini berpotensi bergerak di kisaran 7.850 hingga 8.020. “Diperkirakan IHSG berpeluang bergerak di kisaran 7.850-8.020 pada perdagangan Rabu,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (17/9).

Dari dalam negeri, fokus investor tertuju pada hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 5 persen. Sebelumnya, pada Agustus 2025, BI secara mengejutkan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5 persen.

- Advertisement -

Selain itu, investor juga menantikan data pertumbuhan kredit per Agustus 2025. Pertumbuhan kredit diproyeksikan mencapai 7,25 persen (yoy), naik dari 7,03 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Dari mancanegara, pelaku pasar menyoroti pertemuan The Fed pekan ini. Berdasarkan CME’s FedWatch Tool, terdapat probabilitas 100 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Jika terealisasi, ini akan menjadi penurunan pertama sejak Desember 2024.

Pasar juga mencermati peluang adanya pemangkasan lanjutan satu hingga dua kali lagi sebelum akhir 2025, serta proyeksi suku bunga pada 2026. Sehari sebelumnya, Senat AS juga telah mengonfirmasi Stephen Miran, pilihan Presiden Donald Trump, untuk bergabung dalam jajaran The Fed.

Selain itu, perundingan antara Amerika Serikat dan China di Madrid menghasilkan kesepakatan kerangka kerja terkait keberlangsungan aplikasi TikTok di AS. Meski demikian, pembahasan perdagangan yang lebih luas ditunda ke waktu berikutnya.

- Advertisement -

Di Eropa, fokus tertuju pada data inflasi Inggris bulan Agustus 2025 yang diperkirakan tetap di kisaran 3,8 persen (yoy), level tertinggi sejak Januari 2024.

Bursa saham global ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa (16/9). Di Eropa, indeks Euro Stoxx 50 melemah 1,22 persen, FTSE 100 Inggris turun 0,88 persen, DAX Jerman merosot 1,77 persen, dan CAC Prancis terkoreksi 1 persen.

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street juga ditutup melemah perdagangan Selasa (16/9), diantaranya indeks S&P 500 melemah 0,13 persen ke level 6.605,76, indeks Nasdaq Composite menguat 0,07 persen ke 22.333,96, dan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,27 persen ke 45.757,90.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 89,23 poin atau 0,20 persen ke 44.991,00, indeks Shanghai melemah 7,70 poin atau 0,20 persen ke 3.853,87, indeks Hang Seng menguat 225,87 poin atau 0,83 persen ke 26.661,55, dan indeks Strait Times melemah 12,25 poin atau 0,28 persen ke 4.325,45.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img