Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa pagi (16/9) dibuka menguat, didorong optimisme pasar terhadap peluncuran paket stimulus ekonomi 2025 yang diluncurkan pemerintah.
IHSG naik 42,20 poin atau 0,53 persen ke level 7.979,32. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan turut menguat 4,58 poin atau 0,57 persen ke posisi 813,38.
Menurut riset Lotus Andalan Sekuritas, sentimen positif berasal dari kembalinya investor asing, stimulus pemerintah, serta pelemahan indeks dolar AS yang berpotensi menopang pergerakan rupiah.
“Kembalinya investor asing dan stimulus pemerintah berpotensi mendukung IHSG, sementara pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS) bisa menjadi penopang rupiah,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (16/9).
Selain itu, pelaku pasar juga menanti data Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia terkait kebijakan suku bunga, serta perkembangan ekonomi global, terutama dari China dan Amerika Serikat.
Pemerintah resmi meluncurkan paket stimulus ekonomi 8+4+5 yang mencakup, 8 program akselerasi 2025 dengan anggaran Rp16,23 triliun, 4 program lanjutan pada 2026, 5 program untuk penyerapan tenaga kerja.
Stimulus ini diyakini mampu memberikan sentimen positif bagi pasar dalam jangka pendek, terutama pada sektor-sektor yang berkaitan langsung dengan belanja pemerintah dan penyerapan tenaga kerja.
Sementara itu, Bank Indonesia diperkirakan mempertahankan BI Rate di level 5 persen dalam RDG yang berlangsung Rabu (17/9). Dari kawasan Asia, data ekonomi China menunjukkan perlambatan pada Agustus 2025. Penjualan ritel hanya tumbuh 3,4 persen (yoy), produksi industri 5,2 persen (yoy), serta investasi aset tetap 0,5 persen (yoy), jauh di bawah ekspektasi. Sektor properti bahkan terkontraksi 12,9 persen, sementara tingkat pengangguran naik menjadi 5,3 persen.
Dari Amerika Serikat, pasar menantikan hasil rapat The Federal Open Market Committee (FOMC) yang diproyeksikan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,0–4,25 persen. Sebagian pelaku pasar masih membuka peluang pemangkasan lebih agresif hingga 50 basis poin.
Pasar saham global juga bergerak variatif. Pada perdagangan Senin (15/9), bursa Eropa ditutup mayoritas menguat, termasuk Euro Stoxx 50 yang naik 0,94 persen dan CAC Prancis 0,92 persen. Sementara FTSE 100 Inggris melemah tipis 0,07 persen.
Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup menguat pada perdagangan Senin (15/9), di antaranya indeks S&P 500 menguat 0,47 persen ke 6.615,31, indeks Nasdaq Composite menguat 0,94 persen ke 22.348,75, sementara Dow Jones menguat 0,11 persen atau 220,42 poin ke 45.884,19.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 196,88 poin atau 0,44 persen ke 44.962,00, indeks Shanghai melemah 7,84 poin atau 0,19 persen ke 3.854,01, indeks Hang Seng menguat 38,44 poin atau 0,14 persen ke 26.476,55, dan indeks Strait Times melemah 3,42 poin atau 0,20 persen ke 4.334,94.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News