Kamis, September 11, 2025
spot_img

Bank Sulteng Dukung Akses Pembiayaan UMKM Lewat Inkubasi Bisnis Pabeta 2025

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah (Bank Sulteng) menegaskan komitmennya dalam memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tenant program Inkubasi Bisnis Pabeta Sulawesi Tengah 2025. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas UMKM sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala Divisi Kredit Bank Sulteng, Firmansyah, mengatakan pihaknya memiliki struktur internal khusus yang menangani kredit program dan UMKM. Hal ini sejalan dengan mandat Bank Sulteng untuk mendukung pengembangan usaha masyarakat melalui akses pembiayaan.

- Advertisement -

“Setiap program yang berkaitan dengan pembiayaan UMKM, kami akan dukung. Ini komitmen kami,” katanya saat hadir pada kegiatan Inkubasi Bisnis Pabeta Sulawesi Tengah 2025, sebagaimana dikutip Antara, Rabu (10/9).

Ia menegaskan bahwa keterlibatan Bank Sulteng dalam program inkubasi yang digelar Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulteng merupakan kehormatan sekaligus bentuk dukungan konkret.

- Advertisement -

Ia menuturkan, dalam proses pembinaan dan pelatihan tenant melalui inkubasi bisnis tersebut, salah satunya akan bermuara pada akses pembiayaan. Untuk itu, ia mengharapkan para pengusaha UMKM Hingga awal September 2025, Bank Sulteng tercatat telah menyalurkan kredit UMKM senilai sekitar Rp1,6 triliun. Setiap tahun, anggaran pembiayaan UMKM juga selalu dialokasikan dalam rencana kerja bank. Ia menyebutkan hingga awal September 2025, Bank Sulteng telah menyalurkan kredit UMKM senilai sekitar Rp1,6 triliun.

Firmansyah menambahkan, salah satu hasil dari proses inkubasi bisnis adalah kesiapan UMKM untuk mengakses pembiayaan perbankan. Ia berharap para tenant yang mengikuti pelatihan dapat menjadi lebih layak secara finansial sehingga mudah memperoleh pinjaman usaha.

“Setiap tahun dalam rencana kerja anggaran, Bank Sulteng diwajibkan untuk menganggarkan pembiayaan bagi UMKM. Karena itu, kami sangat terbuka dengan pelaku usaha di Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya tidak hanya siap memberikan pembiayaan, tetapi juga mendorong kolaborasi dalam bentuk pelatihan maupun pendampingan bagi UMKM di berbagai daerah di Sulawesi Tengah sesuai potensi ekonomi lokal.

- Advertisement -

Menurut dia, kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas tenant dalam mengelola usaha, tidak hanya berhenti pada akses permodalan. Firmansyah menambahkan, keputusan pembiayaan bagi UMKM dapat dilakukan langsung di tingkat divisi kredit, tanpa harus menunggu persetujuan direksi.

“Kami bisa memutuskan pembiayaan hingga Rp2 miliar apabila tenant sudah dinyatakan layak dan bankable,” katanya.

Sebanyak 25 pelaku UMKM terpilih mengikuti program inkubasi bisnis Pabeta Sulteneg 2025 setelah melewati proses seleksi dari 150 pendaftar dalam pra-inkubasi yang dilaksanakan sejak awal Agustus. Kegiatan pelatihan dan mentoring berlangsung selama lima hari, 8–12 September, di Aula UPT Balai Pelatihan Dinkop UKM Sulteng. Para peserta mendapatkan pendampingan komprehensif meliputi penguatan kewirausahaan, pengembangan produk, strategi pemasaran digital, manajemen keuangan, hingga simulasi pitching kepada investor.

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img