Jumat, Oktober 10, 2025
spot_img

PLN Nusantara Power Hasilkan 472,2 GWh Energi Bersih Lewat Co-Firing di 25 PLTU

PT PLN Nusantara Power mencatat capaian signifikan dalam mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon di Indonesia. Sepanjang semester I tahun 2025, perusahaan berhasil memproduksi energi bersih sebesar 472,2 gigawatt hour (GWh) melalui penerapan teknologi co-firing di 25 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara.

Langkah ini dinilai setara dengan pengurangan emisi karbon hingga 525 ribu ton CO₂, sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.

- Advertisement -

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menjelaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari inovasi berkelanjutan dalam operasional pembangkit. “Produksi itu sebagai hasil dari inovasi co-firing yang diterapkan pada 25 PLTU batu bara,” ujarnya di Surabaya, Rabu (6/8).

Teknologi co-firing merupakan metode substitusi parsial bahan bakar batu bara dengan biomassa dalam proses pembakaran di PLTU. Teknik ini terbukti efektif untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sekaligus meningkatkan kontribusi energi hijau tanpa harus membangun infrastruktur pembangkit baru.

- Advertisement -

Ruly menambahkan, riset dan pengembangan co-firing telah dilakukan sejak 2018. Kini, implementasinya sudah mencakup berbagai PLTU di wilayah Jawa dan luar Jawa, dengan beberapa di antaranya bahkan mencapai tingkat co-firing hingga 100 persen.

“Beberapa PLTU di luar Jawa bahkan telah mencapai tingkat co-firing hingga 100 persen,” ujar Ruly.

Inovasi co-firing ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan energi bersih sekaligus menjadi bagian dari program green booster PLN untuk mencapai target bauran energi EBT nasional.

Co-firing dinilai sebagai solusi cepat dan efektif dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kontribusi energi hijau tanpa perlu membangun pembangkit baru.

- Advertisement -

Sebagai informasi, Co-firing adalah teknik substitusi pembakaran di PLTU yaitu sebagian bahan bakar batu bara digantikan dengan biomassa, yang turut mendukung pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Selain menurunkan emisi, co-firing juga memiliki potensi dalam mengatasi masalah sampah dan mendorong ekonomi berbasis sirkular dengan salah satu sumber bahan bakar dapat berasal dari Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).

Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News

Kirimkan Press Release berbagai aktivitas kegiatan Brand Anda ke email sekred@infoekonomi.id

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img