PT Bank Maybank Indonesia Tbk menegaskan bahwa penyelenggaraan ajang Maybank Marathon 2025 yang memasuki tahun ke-14 di Bali bukan ditujukan untuk mengejar keuntungan korporasi. Ajang lari maraton bertaraf internasional itu lebih difokuskan pada dukungan terhadap olahraga, keberlanjutan, serta kontribusi bagi masyarakat dan perekonomian Bali.
“Tujuan utama kami menunjukkan komitmen kepada olahraga, keberlanjutan, nilai tambah kepada masyarakat Bali dan Indonesia, mengenalkan budaya Indonesia ke mancanegara,” kata Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan di Bali United Training Center, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (23/8).
Steffano menegaskan bahwa biaya penyelenggaraan event maraton berlabel elite dari World Athletics tersebut lebih besar dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. Ia tidak menyebutkan rinci pendapatan dan biaya yang telah dibelanjakan untuk ajang yang puncaknya pada Minggu (24/8).
Bahkan, pihaknya tidak menjadikan ajang ini sebagai sarana utama untuk menjaring nasabah baru. Pasalnya, lanjut dia, peserta Maybank Marathon tidak harus menjadi nasabah bank swasta nasional itu.
“Mereka yang daftar ini tidak harus nasabah kami. Bukan untuk onboarding nasabah baru, bukan prioritas utama,” ucapnya.
Meski tidak berorientasi pada keuntungan langsung, penyelenggaraan Maybank Marathon terbukti memberi dampak positif bagi perekonomian Bali. Tahun 2025, jumlah peserta diperkirakan mencapai 13.600 pelari dari berbagai negara.
Berdasarkan kajian tahun 2024, event ini berkontribusi sekitar Rp125 miliar terhadap perekonomian Bali dengan jumlah peserta 12.700 orang. Rata-rata belanja peserta kala itu mencapai Rp9,8 juta per orang.
Selain dampak langsung, terdapat pula dampak tidak langsung sebesar Rp164 miliar yang dihitung melalui indikator ekonomi lintas sektor, mulai dari konstruksi, perdagangan, jasa informasi dan komunikasi, hingga layanan kesehatan.
“Kami berharap dengan peserta yang lebih banyak tahun ini bisa membawa dampak ekonomi lebih besar lagi di atas Rp125 miliar,” imbuhnya.
Di sisi lain, bank swasta nasional itu per Juni 2025 mengelola dana pihak ketiga (DPK) atau simpanan nasabah mencapai Rp114,70 triliun dengan total nilai aset mencapai Rp184,91 triliun.
Cek Artikel dan Berita Lainnya di Google News
































